Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap yang terletak di pantai selatan Pulau Jawa, bersebelahan dengan pulau Nusakambangan dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia yang dikenal memiliki potensi sumber daya ikan terutama Tuna dan Cakalang yang cukup melimpah, merupakan tempat yang sangat ideal untuk dijadikan pelabuhan pangkalan bagi kapal-kapal perikanan khususnya long line dan gill net yang beroperasi di Samudra Hindia.
PPS Cilacap selaku fasilitator sekaligus sebagai pengatur pelayanan khususnya bidang perikanan tangkap dipelabuhan seperti pelayanan tambat labuh, bongkar muat kapal, pelelangan, pelayanan pra produksi dan pasca produksi, selalu berusaha memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan murah dalam bentuk pelayanan prima.
Ikan yang di daratkan di PPS Cilacap di dominasi oleh jenis Tuna, Cakalang, Marlin dan Udang. Dalam beberapa hari menjelang lebaran Agustus 2011 (1432 H) ini produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap meningkat cukup fantastik terutama ikan Cakalang, Baby Tuna dan Cumi-cumi dengan hasil tangkapan rata-rata 2 ton per-kapal unruk jenis ikan cakalang dan baby tuna 200 kg per-kapal atau kurang lebih 20 ton per-hari dengan harga Rp.6000,- per-kg untuk cakalang serta Rp.11.000,- per-kg untuk baby tuna. Sedangkan jenis cumi-cumi yang merupakan hasil sampingan dari anak buah kapal dengan hasil yang didaratkan berkisar sekitar 0,5 ton per-hari dengan harga Rp.7500,- per-kg. belum lagi beberapa jenis ikan lainnya seperti layaran, marlin, cucut/hiu, kakap hitam dan ikan kecil lainnya serta udang jenis dogol, jerbung dan udang rebon yang masih cukup melimpah produksinya.
Sedangkan kapal perikanan yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap mejelang lebaran tahun ini berjumlah kurang lebih 300 kapal dengan ukuran berkisar 11 GT s/d 150 GT dengan beragam alat tangkap diantaranya Trammel Net, Gill Net serta Long line yang akan kembali beroperasi satelah hari raya,sedangkan beberapa kapal lainnya masih beroperasi di laut.(cs)