Luna Maya Gerah Digossipkan Menikah



Artis cantik, Luna Maya, mengaku sangatlah gerah karena terus-menerus beredar gosip yang selalu tidak benar dari dirinya. Belakangan Luna digosipkan telah menikah dengan vokalis dari grup band Peter Pan, Ariel. Berita miring tersebut tersebar setelah sebuah tabloid ternama menerbitkan bahwa Luna dan Ariel telah menikah secara resmi di Ubud, Bali pada tanggal 8 April lalu.
Ketika dihubungi melalui telepon genggamnya secara eksklusif oleh team KapanLagi.com, Luna mengatakan bahwa berita tersebut sangatlah salah dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena di situ sama sekali tidak ada bukti yang akurat mengenai kabar pernikahan tersebut. Luna juga menantang dia akan memberikan bukti bahwa selama satu minggu terakhir ini dirinya tidak pernah meninggalkan Jakarta, dikarenakan jadwal syuting yang sangat padat.

“Berita di tabloid itu sudah ngaco! Gak benar! Kalau mau boleh tanya beberapa klien saya hari itu, bahkan satu minggu terakhir saya ada di mana”, tegas Luna.

Luna menambahkan, dia sangat kecewa terhadap tabloid yang menyiarkan kabar palsu tersebut, karena tanpa ada wawancara, mereka dengan mudah sudah menerbitkan berita miring tersebut. Luna juga mengatakan dirinya belum ada rencana untuk menikah, dan kalaupun ada, dia pasti akan mengabarkan berita gembira tersebut di depan khalayak ramai.

“Yang jelas belum pernah ada rencana mau menikah, kalaupun mau nikah pasti semua orang akan aku kasih tau. Aku ngga akan sembunyi-sembunyi kok!”, pungkas Luna.
http://lunamaya.kapanlagi.com/

Biografi Ahmad Yani


Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922 – wafat di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun) adalah seorang pahlawan revolusi dan nasional Indonesia.
Beliau dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat sejak tahun 1962, ia menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Karena itulah beliau menjadi salah satu target PKI yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD melalui G30S (Gerakan Tiga Puluh September). Ia ditembak di depan kamar tidurnya pada subuh 1 Oktober 1965. Mayatnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya.[1]

Jabatan terakhir sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat(Men/Pangad) sejak tahun 1962.
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Pendidikan

* HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
* MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
* AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
* Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
* Pendidikan Heiho di Magelang
* PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor
* Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955
* Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956

Bintang Kehormatan

* Bintang RI Kelas II
* Bintang Sakti
* Bintang Gerilya
* Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
* Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
* Satyalancana G: O.M. I dan VI
* Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
* Satyalancana Irian Barat (Trikora)
* Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain

http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Yani

Biografi Adam Malik


Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – wafat di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain beliau pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Beliau juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga.
Ia merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media massa. Jangan kaget, kalau pria otodidak yang secara formal hanya tamatan SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York dan merupakan salah satu pendiri LKBN Antara. Kemahirannya memadukan diplomasi dan media massa menghantarkannya menimba berbagai pengalaman sebagai duta besar, menteri, Ketua DPR hingga menjadi wakil presiden.

Sang wartawan, politisi, dan diplomat kawakan, putera bangsa berdarah Batak bermarga Batubara, ini juga dikenal sebagai salah satu pelaku dan pengubah sejarah yang berperan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia hingga proses pengisian kemerdekaan dalam dua rezim pemerintahan Soekarno dan Soeharto.

Pria cerdik berpostur kecil yang dijuluki ''si kancil” ini dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko 'Murah', di seberang bioskop Deli. Di sela-sela kesibukan barunya itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.

Ketika usianya masih belasan tahun, ia pernah ditahan polisi Dinas Intel Politik di Sipirok 1934 dan dihukum dua bulan penjara karena melanggar larangan berkumpul. Adam Malik pada usia 17 tahun telah menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934- 1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.

Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo.

Di zaman Jepang, Adam Malik aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.

Akhir tahun lima puluhan, atas penunjukan Soekarno, Adam Malik masuk ke pemerintahan menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia. Karena kemampuan diplomasinya, Adam Malik kemudian menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan Indonesia-Belanda, untuk penyerahan Irian Barat di tahun 1962. Selesai perjuangan Irian Barat (Irian Jaya), Adam Malik memegang jabatan Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Pada masa semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution dianggap sebagai musuh PKI dan dicap sebagai trio sayap kanan yang kontra-revolusi.

Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia menyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Sejak 1966 sampai 1977 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II / Menlu ad Interim dan Menlu RI.

Sebagai Menlu dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk rescheduling utang Indonesia peninggalan Orde Lama. Bersama Menlu negara-negara ASEAN, Adam Malik memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu. Tahun 1977, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR. Kemudian tiga bulan berikutnya, dalam Sidang Umum MPR Maret 1978 terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang secara tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dicalonkan lagi.

Beberapa tahun setelah menjabat wakil presiden, ia merasa kurang dapat berperan banyak. Maklum, ia seorang yang terbiasa lincah dan aktif tiba-tiba hanya berperan sesekali meresmikan proyek dan membuka seminar. Kemudian dalam beberapa kesempatan ia mengungkapkan kegalauan hatinya tentang feodalisme yang dianut pemimpin nasional. Ia menganalogikannya seperti tuan-tuan kebon.

Sebagai seorang diplomat, wartawan bahkan birokrat, ia seing mengatakan ‘semua bisa diatur”. Sebagai diplomat ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Tapi perkataan ‘semua bisa diatur’ itu juga sekaligus sebagai lontaran kritik bahwa di negara ini ‘semua bisa di atur’ dengan uang.

Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H.Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker lever. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik. Pemerintah juga memberikan berbagai tanda kehormatan.
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia),

Biografi Abdulrahman Saleh


Abdulrahman Saleh, Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta,(lahir di Jakarta, 1 Juli 1909 – wafat di Maguwo, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 38 tahun) atau sering dikenal dengan nama julukan "Karbol" adalah seorang pahlawan nasional Indonesia, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak fisiologi kedokteran Indonesia.
Masa kecil

Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta. Pada masa mudanya, ia bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini SLTP, AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU, dan kemudian diteruskannya ke STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad Saleh, tak pernah memaksakannya untuk menjadi dokter, karena saat itu hanya ada STOVIA saja. Ketika ia masih menjadi mahasiswa, ia sempat giat berpartisipasi dalam berbagai organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.

Kegiatan kedokteran dan militer

Setelah ia memperoleh ijazah dokter, ia mendalami pengetahuan ilmu faal. Setelah itu ia mengembangkan ilmu faal ini di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia.

Ia juga aktif dalam perkumpulan olah raga terbang dan berhasil memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Selain itu, ia juga memimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep), sebuah perkumpulan dalam bidang radio. Maka sesudah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan Siaran Radio Indonesia Merdeka. Melalui pemancar tersebut, berita-berita menegnai Indonesia terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan Radio Republik Indonesia yang berdiri pada 11 September 1945.

Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia berpindah ke bidang militer dan memasuki dinas Angkatan Udara Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Ia turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melupakan profesinya sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.


Akhir hidup

Pada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini, mendapat publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mengantongi ijin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto.

Abulrachman Saleh dimakamkan di Yogyakarta dan ia diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, tanggal 9 Nopember 1974.

Pada tanggal 14 Juli 2000[1], atas prakarsa TNI-AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan para istri mereka dipindahkan dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Nama Beliau diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum (Medical and General Biology Competition) disebut Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.

http://id.wikipedia.org/wiki/Abdulrahman_Saleh_(pahlawan)

Biografi Abdoel Moeis


Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – wafat di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad yang didirikan pada tahun 1916 oleh pemerintah penjajahan Belanda.
Ia dimakamkan di TMP Cikutra - Bandung dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959).

Karir
Dia pernah bekerja sebagai klerk di Departemen Buderwijs en Eredienst dan menjadi wartawan di Bandung pada surat kabar Belanda, Preanger Bode, harian Kaum Muda dan majalah Neraca pimpinan Haji Agus Salim. Selain itu ia juga pernah aktif dalam Syarikat Islam dan pernah menjadi anggota Dewan Rakyat yang pertama (1920-1923). Setelah kemerdekaan, ia turut membantu mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan

Riwayat Perjuangan

* Mengecam tulisan orang-orang Belanda yang sangat menghina bangsa Indonesia melalui tulisannya di harian berbahasa Belanda, De Express
* Pada tahun 1913, menentang rencana pemerintah Belanda dalam mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis melalui Komite Bumiputera bersama dengan Ki Hadjar Dewantara
* Pada tahun 1922, memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta sehingga ia diasingkan ke Garut, Jawa Barat
* Mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda dalam pendirian Technische Hooge School - Institute Teknologi Bandung (ITB)

Karya Sastra

* Salah Asuhan (novel, 1928, difilmkan Asrul Sani, 1972)
* Pertemuan Jodoh (novel, 1933)
* Surapati (novel, 1950)
* Robert Anak Surapati(novel, 1953)

Terjemahannya

* Don Kisot (karya Cerpantes, 1923)
* Tom Sawyer Anak Amerika (karya Mark Twain, 1928)
* Sebatang Kara (karya Hector Melot, 1932)
* Tanah Airku (karya C. Swaan Koopman, 1950)
http://id.wikipedia.org/wiki/Abdoel_Moeis

BIOGRAFI ABDUL HARIS NASUTION


Lahir: Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918
Wafat: Jakarta, 5 September 2000
Makam: TMP Kalibata - Jakarta
Abdul Harris Nasution (lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 – wafat di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution.

Karir Militer

Sebagai seorang tokoh militer, Nasution sangat dikenal sebagai ahli perang gerilya. Pak Nas demikian sebutannya dikenal juga sebagai penggagas dwifungsi ABRI. Orde Baru yang ikut didirikannya (walaupun ia hanya sesaat saja berperan di dalamnya) telah menafsirkan konsep dwifungsi itu ke dalam peran ganda militer yang sangat represif dan eksesif. Selain konsep dwifungsi ABRI, ia juga dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya. Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.

Tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda Indonesia, ia ikut mendaftar. Ia kemudian menjadi pembantu letnan di Surabaya. Pada 1942, ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang di Surabaya. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Nasution bersama para pemuda eks-PETA mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Pada Maret 1946, ia diangkat menjadi Panglima Divisi III/Priangan. Mei 1946, ia dilantik Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Pada Februari 1948, ia menjadi Wakil Panglima Besar TNI (orang kedua setelah Jendral Soedirman). Sebulan kemudian jabatan "Wapangsar" dihapus dan ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Di penghujung tahun 1949, ia diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Gelar

Pada 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, Nasution dianugerahi pangkat Jendral Besar bintang lima. Nasution tutup usia di RS Gatot Soebroto pada 6 September 2000 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Harris_Nasution

Istana Cipanas Dulu Vila Milik Baron van Imhoff


Kata Cipanas berasal dari bahasa Sunda, "ci" atau "cai" yang berarti air dan panas yang berarti panas juga dalam bahasa Indonesia. Kata tersebut menjadi nama sebuah desa, yaitu desa Cipanas. Di tempat itu terdapat sumber air panas yang mengandung belerang. Desa itu berada dalam wilayah kompleks Istana Kepresidenan Cipanas. Terletak di kaki Gunung Gede, bangunan yang kini menjadi Istana Cipanas sejak awal memang digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi para Gubernur Jenderal, bukan gedung pemerintahan atau rumah dinas seperti Istana Bogor atau Istana Merdeka.
Penciptanya adalah Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff ketika sedang melakukan ekspedisi bersama timnya ke kawasan Batavia, Cisarua, dan Cipanas. Pada suatu sore rombongan Van Imhoff tiba di sebuah sumber air panas yang menyembur di bawah sebatang pohon karet munding. Ia segera berhasrat membangun sebuah rumah peristirahatan di tempat itu. Bahkan ia langsung mengutus juru ukur untuk membuat peta dan mematok kapling untuk bangunan yang dicita-citakannya.

Pada tahun 1942, rumah peristirahatan di Cipanas tersebut mulai dibangun. Tukang-tukang kayu didatangkan khusus dari Tegal dan Banyumas, Jawa Tengah, tempat para perajin yang dikenal piawai dan rapi buatannya. Sketsa dasar bangunannya dibuat Van Imhoff sendiri. Vila itu selesai empat tahun kemudian. Selama masa pembangunan itu, Van Imhoff sering datang menengok sekaligus untuk berendam air panas. Dokter pribadinya bahkan menyarankan untuk minum air dari sumber itu yang diketahui mengandung belerang dan zat besi, dicampur susu karena mempunyai khasiat pertumbuhan.

Di Vila Cipanas itu pulalah Van Imhoff meninggal pada tahun 1750, setelah sakit selama dua bulan. Jenazahnya dimakamkan di Tanahabang, Jakarta, dengan upacara kebesaran militer. Ketika rumah peristirahatan itu dibangun, Van Imhoff tidak membayangkan bahwa 2,5 abad kemudian jalan di depan puri itu akan ramai. Menurut catatan lama, bangunan itu bahkan tidak tampak dari jalan. Terlindung di balik pepohonan tinggi ketika pertama kali dibangun dulu. Sumber air panasnya sendiri yang menjadi alasan utama pendirian rumah peristirahatan itu berada lebih dari seratus meter di belakang bangunan induk.

Istana Cipanas ini tidak pernah dianggap sebagai puri resmi. Tidak semua Gubernur Jenderal Hindia Belanda pernah menggunakan istana ini untuk peristirahatan, khususnya pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Di masa pendudukan Jepang, para pemimpin tentara dan pembesar Jepang yang memang senang berendam air panas selalu singgah di Cipanas dalam perjalanan antara Jakarta dan Bandung.

Sebagai tempat peristirahatan, Istana Cipanas memang tidak banyak berperan sebagai tempat kejadian-kejadian bersejarah. Namun di sinilah Presiden Soekarno pada 13 Desember 1965 mengadakan sidang kabinet untuk memutuskan perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1. Kebijakan ini pada waktu itu populer dengan sebutan “sanering”. Dan meskipun Istana Cipanas tidak dirancang untuk menerima tamu negara, Ratu Juliana dari Belanda pernah singgah di sini pada 1971.

Bulan Febuari 2008 lalu, Ibu Ani Bambang Yudhoyono memperkenalkan Istana Kepresidenan Cipanas kepada para Duta Besar Wanita dan para istri Duta Besar negara-negara sahabat yang sedang bertugas di Indonesia dalam acara Friendship Gathering. Kepada lebih kurang 400 undangan Ibu Ani menjelaskan tentang sejarah Istana Cipanas. "Istana Cipanas adalah satu dari enam Istana Kepresidenan di Indonesia. Terletak antara Jakarta dan Bandung dan diapit oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango, membuat udara di Istana ini sangat sejuk. Semoga anda semua bisa menikmati keindahan Istana Cipanas dan keragaman budaya Indonesia," kata Ibu Ani. (osa)

http://www.presidenri.go.id/istana/index.php/pernak-pernik/2008/04/07/118.html

Sudut Istana Cipanas


Gedung Induk dan Paviliun Istana Cipanas

Berbeda dengan keempat Istana Kepresidenan yang lain, gaya arsitektur Istana Kepresidenan Cipanas tidak terkesan megah namun anggun karena bangunannya bercirikan khas gaya tradisional. Sebagian besar bangunannya terbuat dari papan dan kayu. Terlihat sekali usaha untuk menjaga kelestarian dan kekhasan bangunan itu, karena sampai saat ini pemugaran atau renovasi tidak pernah mengganggu gaya arsitektur istana tersebut.
Istana Kepresidenan Cipanas terdiri dari sebuah bangunan induk, enam unit paviliun, satu unit gedung khusus, dan dua unit bangunan lain yaitu bangunan untuk penampungan sumber air panas dan sebuah masjid. Bangunan induk yang secara resmi disebut Gedung Induk Istana Kepresidenan Cipanas berdiri di atas areal seluas 982 meter persegi. Sesuai dengan namanya, gedung ini merupakan gedung yang paling besar jika dibandingkan dengan gedung-gedung lainnya yang ada di kompleks istana ini.

Gedung Induk merupakan gedung peristirahatan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani juga sudah beberapa kali menggunakan Istana Cipanas untuk beristirahat atau melaksanakan suatu acara di tempat ini. Arsitektur gedung ini sangat cantik. Serambi gedung ini dibuat tinggi, untuk mencapainya harus melewati sebelas anak tangga.

Sesuai dengan fungsinya, Gedung Induk Istana Kepresidenan Cipanas terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, ruang kerja, ruang rias, ruang makan, dan serambi belakang. Secara khusus, ruang tamunya berupa bangunan panggung yang berlantaikan kayu. Seluruh ruang dalam Gedung Induk ditutupi permadani yang menghampar.

Sementara itu, di sekitar halaman belakang Gedung Induk berdiri enam buah paviliun istana yang pembangunannya dilakukan secara bertahap. Keenam buah paviliun tersebut diberi nama sesuai dengan nama tokoh pewayangan yaitu, Paviliun Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa dan Abimanyu. Terletak agak terpisah dari sekitar Gedung Induk dan keenam paviliun itu terdapat dua bangunan lainnya yang diberi nama Paviliun Tumaritis I dan Tumaritis II.

Dalam setiap paviliun terdapat ruang tamu, ruang tidur, ruang rias, dan ruang makan. Aneka lukisan yang indah karya pelukis dalam dan luar negeri menghiasi sebagian besar dinding-dinding paviliun. Sesuai dengan lingkungan alamnya, lukisan keenam paviliun ini cenderung bertemakan pemandangan alam, pegunungan, dan pepohonan. (osa)

http://www.presidenri.go.id/index.php/sudutistana/2009/03/16/88.htm

Diduga Stres, Caleg Golkar Alami Kecelakaan

KUPANG - Diduga stres akibat suara yang diperoleh belum mencukupi untuk memperoleh kursi, Kristofel Max, calon anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Golkar, nyaris tewas setelah kendaraan roda dua yang dikemudikannya mengalami kecelakaan.
KUPANG - Diduga stres akibat suara yang diperoleh belum mencukupi untuk memperoleh kursi, Kristofel Max, calon anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Golkar, nyaris tewas setelah kendaraan roda dua yang dikemudikannya mengalami kecelakaan.

Kini, sang caleg harus menjalani perawatan intensif di RSUD WZ Yohannes Kupang, akibat rahangnya retak, beberapa jari kaki patah dan wajah memar.

Kristofel adalah caleg nomor 10 Partai Golkar untuk daerah pemilihan Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah, Amabi Amfeto, Taebenu dan Amabi Amfeto Timur.

Beberapa saksi mata mengatakan, Kristofel mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan saat berpapasan dengan sejumah kendaraan bermotor lainnya.

Tim medis yang melakukan pemeriksaan, menduga korban dalam keadaan depresi.

"Kemungkinan dia dalam keadaan kurang sehat saat mengendari kendaraannya," kata Dani, perawat di RSUD Kupang, Rabu (15/5/2009).

Kepada wartawan, Kristofel mengakui, dalam kecepatan tinggi saat bersepada motor. Dia mengakui, telah mengeluarkan banyak dana untuk kegiatan sosialisasi dan pengadaan atribut ketika masa kampanye. Tetapi suara yang diperoleh sangat sedikit. (fit)
http://pemilu.okezone.com/read/2009/04/15/267/210807/diduga-stres-caleg-golkar-alami-kecelakaan

Jagonya Kalah, Pendukung Caleg Segel Pasar

KUDUS - Mengetahui jagonya dalam Pemilu Legislatif tidak mendapat suara sesuai harapan, sejumlah pendukung caleg Partai Hanura untuk DPRD Kudus dari Dapil II (Mejobo, Undaan, Bae) Sa'diyanto menyegel lahan pasar di depan pabrik rokok Nojorono, Desa Mejobo Kulon, Kecamatan Mejobo, Kudus siang tadi.
Tindakan tersebut dilakukan setelah para pedagang yang diharapkan bisa memenangkan Sa'diyanto ternyata tidak membuahkan hasil.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, lahan pasar tersebut merupakan milik keluarga Sa'diyanto. Di tempat tersebut terdapat sekitar 50 pedagang baik dari desa setempat maupun desa-desa lain seperti Mejobo Kidul dan Temulus. Saat pemilu, ada semacam kesepatakan bahwa pedagang siap mendukung dan memenangkan Sa'diyanto.

Selain itu, pedagang juga diminta mengajak anggota keluarga dan saudara-saudaranya memilih Sa'diyanto dengan target 500 suara. Akan tetapi, perolehan suara yang didapat jauh dari harapan, dari TPS tempat tinggal pedagang hanya diperoleh kurang dari seratus suara.

Dari hasil penghitungan suara sementara, Sa'diyanto mengumpulkan 2.650 suara. Jika suara dari para pedagang sesuai target, kursi legislatif kemungkinan besar akan mampu diperoleh.

Hal inilah yang membuat para pendukung Sa'diyanto kecewa dan melampiaskannya dengan menyegel lahan pasar. Awalnya, para pendukung hanya membersihkan selokan pasar supaya lebih rapi. Namun, akhirnya terjadi penyegelan pasar.

"Tim sukses Sa'diyanto membongkari lapak-lapak pedagang. Kami tidak bisa berjualan lagi,'' kata salah satu pedagang.

Menanggapi hal ini, Sa'diyanto menegaskan dirinya tidak pernah memobilisasi pendukung untuk menyegel pasar. Tindakan tersebut murni dari spontanitas para pendukungnya. Dia juga sempat berusaha menghalangi para pendukungnya untuk tidak berbuat seperti itu.

"Saya sudah berusaha mencegahnya. Namun mereka (pendukung) tetap saja melakukan hal itu. Mereka mengatakan supaya saya tidak usah perlu ikut campur, karena ini urusan para pendukung," jelas Sa'diyanto.

Para pedagang juga sudah bertemu dengan Sa'diyanto untuk meminta maaf dan dizinkan kembali berjualan di tempat semula. Mereka juga siap mendukung Sa'diyanto jika maju caleg dalam pemilu berikutnya. Akan tetapi, para pendukung yang mengetahui pertemuan tersebut langsung mencegah Sa'diyanto memberikan izin. Sebab, jika Sa'diyanto mengizinkan pedagang kembali berjualan, maka pendukung siap memutuskan hubungan dengan dirinya.

"Saya berada di posisi yang dilematis. Kalau ditanya kecewa, tentu saya kecewa. Akan tetapi, sebagai seorang caleg sudah memutuskan maju dalam pemilu, saya harus siap menang dan siap jika kalah. Kalaupun saya akhirnya tidak berhasil menjadi anggota dewan, tentu Allah SWT telah menyiapkan rencana lain yang terbaik bagi saya," terang dia. (fit)
http://pemilu.okezone.com/read/2009/04/15/267/210807/diduga-stres-caleg-golkar-alami-kecelakaan

Back To : chulay212

Tak Terpilih, Waktunya Tarik Bantuan dari Tangan Pemilih

TERNATE - Gagal di Pemilu alias tidak memperoleh suara yang signifikan untuk merebut kursi anggota DPRD, telah memicu tren baru. Para caleg kini ramai-ramai menarik bantuan yang pernah diberikan pada warga.
Salah satu yang cukup fenomenal yakni tergusurnya 42 KK dari lahan tempat mereka tinggal di kawasan Daeo, desa Gura, kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut). Tergusurnya warga itu dikarenakan ada pengusiran dari pemilik lahan yang beralasan bahwa tempat tinggal warga "menumpang" itu akan dibangun tempat usaha.

Padahal, telah menjadi rahasia umum, putra dari pemilik lahan yakni EP yang merupakan caleg dari partai RepublikaN tak memperoleh satupun suara dari TPS para warga berdomisili, yang menjadi pemicu dari penggusuran tersebut.

Di Ternate, lebih banyak lagi kasus yang mencuat, dan yang paling mendominasi adalah penarikan bantuan televisi yang pernah diberikan caleg pada pangkalan-pangkalan ojek.

Diawali dengan penarikan televisi dan pengrusakan pangkalan oleh tim sukses salah satu caleg dari partai Golkar di Dapil I Ternate (Ternate Selatan-Moti) yang menarik televisi yang diberikan di pangkalan ojek Falajawa II, Kelurahan Kayu Merah, termasuk merusak pangkalan tersebut hanya beberapa jam setelah penghitungan suara berakhir.

Selanjutnya, menyusul kasus serupa yang melibatkan sejumlah caleg Parpol lainnya. Terakhir yang mencuat adalah penarikan televisi dan bantuan semen oleh tim sukses Caleg berinisial MG di Kelurahan Jati, Rabu 15 April.

Tidak ada perjanjian bantuan tersebut diberikan harus dibalas dengan pemberian suara dari warga. Namun, rata-rata, para tim sukses (di luar sepengetahuan Caleg) mengambil langkah tersebut karena kecewa dengan hasil penghitungan suara di TPS setempat.

"Soal penarikan bantuan itu tanpa sepengetahuan apalagi atas suruhan saya. Itu dilakukan tim saya, karena mereka emosional dengan hasil penghitungan suara yang saya peroleh di TPS," ujar HS, salah satu Caleg yang tim suksesnya merusak pangkalan dan menarik televisi di pangkalan ojek, Saat ditemui, Rabu 15 April.

Langkah tersebut tentu saja mendapat tanggapan warga. Beragam pandapat muncul yang tentunya dengan nada pro dan kontra.

"Mestinya mereka tidak perlu melakukan hal itu. Katakanlah itu tabungan untuk lima tahun mendatang jika mencalonkan diri lagi. Secara emosional, warga akan mengingat jasa mereka. Tapi jika menarik bantuan kembali, justru akan menimbulkan antipati dan kebencian," tutur Suryawan, sealah satu PNS di kota Ternate pada okezone.

"Wajar jika hal itu dilakukan para Caleg dan tim suksesnya. Warga terutama mereka yang mengaku bisa mempengaruhi warga yang suka membuat janji 'gombal' pada Caleg asal diimingi sesuatu. Padahal belakangan justru mereka menusuk dari belakang. Awalnya mereka siap mendukung dan memilih, tapi jika ada Caleg lain yang berani bayar lebih, tentunya mereka berpaling dari komitmen awal," kata Fiko, warga Jati.

Bukan hanya menarik bantuan, ada juga warga yang suka rela mengembalikan bantuan yang diberikan Caleg setelah kalah di wilayah mereka. Salah satunya yang dilakukan warga Ngade, Ternate Selatan, yang mengembalikan uang yang disumbangkan salah satu Caleg Golkar berinisial IR untuk pembangunan mesjid setempat.

Yang pasti, dari sejumlah masalah tersebut telah mencuatkan bahwa pilihan rakyat pada Pemilu lalu tidak lepas dari unsur money politics. Benarkah para caleg yang mendulang suara besar dan bersiap melenggang ke kursi legislatif benar-benar merupakan hasil pilihan sesuai nurani? Sulit untuk menjawabnya.

Lantas bagaimana para caleg lain menilai hal tersebut? Asghar Saleh, caleg partai Golkar Dapil II (Ternate Utara-Ternate Tengah) yang bisa dipastikan telah menggenggam satu kursi di DPRD itu punya pandangan jauh ke depan.

"Apa yang dilakukan itu telah mencederai nilai-nilai demokrasi. Sistem Pemilu yang telah dibangun lebih baik itu di mana makin mendekatkan rakyat dengan wakilnya lewat tata cara memilih orang masih menyisahkan masalah. Ini berarti kita masih harus banyak belajar untuk menjadi lebih baik," tutur ketua AMPG dan KNPI kota Ternate itu.

Pasalnya, dengan cara-cara tak fair seperti itu, meski terpilih, bisa saja Caleg melepas tanggung jawabnya dari rakyat. "Sistem yang dibangun untuk mendekatkan rakyat dengan wakilnya jadi sia-sia. Kontrak politik secara tidak tertulis antara caleg dengan pemilih menjadi rusak karena caleg menganggap tanggungjawabnya pada rakyat sudah terbayar dengan duit. Ini yang harus dibersihkan," pungkas Asghar. (hri)
http://pemilu.okezone.com/read/2009/04/16/267/210992/tak-terpilih-waktunya-tarik-bantuan-dari-tangan-pemilih

MANDRA DALAM PEMILU


Artis komedian Mandra YS yang dikenal melalui sinetron SI DOEL ANAK SEKOLAHAN memperoleh suara sementara Pemilu anggota DPR sebanyak 121 suara. Sesuai dengan data perolehan suara sementara yang dilansir Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta, Sabtu (11/4), Mandra yang Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan DKI Jakarta I nomor urut 2 ini memperoleh suara terbanyak kedua, setelah Andi Anzhar Cakra.
http://www.kapanlagi.com/h/politik.html

KUBURAN PARPOL

Mengerikan. Sebuah “kuburan massal” akan menganga bagi 29 partai politik (parpol), jika hanya 9 parpol peserta Pemilu 2009 yang lolos ke DPR RI di Senayan.
Begitulah, ancaman yang disodorkan oleh regulasi parliament threshold, yakni hanya parpol peraih kursi 2,5% saja yang berhak duduk di kursi DPR.
Fenomena itu menakutkan. Mengapa orang ramai-ramai mendirikan parpol, jika lalu (sebagian) menggali kuburnya sendiri? “Maut” memang penting karena mengingatkan betapa berharganya “hidup” seperti kerap disuarakan oleh kaum eksistensialis, macam Sartre dan Albert Camus.

Beberapa zaman telah berkisah tentang berdirinya organisasi politik (orpol), tapi kemudian “mati” disebabkan tindakan represif rezim berkuasa, dan inilah mungkin boleh disebut dengan “pembunuhan” vertikal. Gejala ini terjadi di zaman kolonial Belanda, diteruskan oleh Orde Lama dan Orde Baru.

Sejarah parpol di negeri telah menyaksikan drama pembubaran Masyumi, PSI, PKI dan beberapa orpol di masa pergerakan sebelum kemedekaan 1945.

Namun akan “terkuburnya” parpol paska Pemilu 2009 menjadi menarik justru terjadi karena “penghukuman”-nya dilakukan oleh masyarakat pencontreng, dan inilah tindakan horisontal.

Akibat yang tragis itu tak bisa dilepaskan dari penyebabnya secara struktural, dan dengan demikian mendorong kajian ulang, mengapa orang ramai-ramai mendirikan parpol bagaikan jamur berkembang di musim hujan?

Kaum Intelektual

Syahdan, Ratu Belanda berpidato tentang dimulainya era baru dalam sejarah Hindia Belanda pada 1901. Kerajaan bermurah hati memikul kewajiban memajukan penduduk pribumi.

Kita ingat politik hutang budi, yang menghasilkan kaum intelektual Indonesia setelah diperbolehkan menikmati pendidikan di Hindia Belanda, dan bahkan ke Eropa, seperti dialami Bung Hatta dan Bung Sjahrir.

Hati kita menangis jika mengenang anak bangsa dijajah sejak masa VOC pada abad ke 16 hingga ke masa Tanaman Paksa yang berlumuran darah, airmata dan jiwa. Lepas apakah “hutang budi” sudah tunai atau tidak, tetapi politik etis itu telah menjadi bumerang bagi kaum kolonial.

Boedi Utomo, SI, Muhammadiyah, Indische Partij dan lainnya berdiri di awal abad 20. Kaum elit pribumi bergerak menggugat kemerdekaan. Demam mendirikan orpol beranak pinak, yang disusul berdirinya PNI, PKI, Partindo, termasuk suratkabar yang menggelorakan Indonesia merdeka. Sang kolonial resah dan mulai melakukan represi. Ada yang kemudian ditangkap, diadili dan dibuang ke Pulau Buru.

Telanjur sudah. Bahkan Volksraad (Dewan Rakyat) pun dibentuk pada 1918, walau mulanya tidak demokratis, tetapi kaum pribumi duduk di dalamnya bersama anak bangsa Belanda dan Tionghoa.
Sejarah mencatat, lahirlah Petisi Soetardjo pada 1936 yang menghendaki kemerdekaan Indonesia dalam batas UUD Belanda, meski ditolak Menteri Kolonial Belanda pada 1938. Belakangan muncul pula Masyumi, PSI dan sebagainya.

Jika boleh dirumuskan, lokomotif pergerakan politik masa itu adalah kaum intelektual yang berpendidikan modern, yang terbuka matanya betapa menderitanya kita menjadi bangsa terjajah. Musuh bersama, kala itu adalah kolonialisme.

Multi Partai

Demam mendirikan orpol juga bangkit setelah Indonesia merdeka melalui Maklumat Wakil Presiden, yang dalam prosesnya berjumlah seratus lebih menjelang Pemilu 1955. Pendirinya masih kaum intelektual generasi kedua setelah generasi pertama yang bangkit di awal abad ke 20. Tujuannya, mengisi kemerdekaan 1945.

Namun setelah penyerahan kedaulatan 1949-1950, musuh bersama sudah pergi. Era perebutan kekuasaan pun bermula. Bung Karno sempat menyalahkan Bung Hatta sebagai akibat dari Maklumat Wapres tersebut. Bung Hatta menjawab, bukan partainya yang salah melainkan para elit politiknya yang berkejar-kejaran semata demi kekuasaan.

Tak heran jika kabinet jatuh bangun. Korupsi mulai merasuki elit parpol yang masuk ke struktur kekuasaan.

Dekrit Presiden pada 1959, yang membubarkan Konstituante (MPR) dan disusul pembubaran Partai Masyumi dan PSI, mengulangi represi ala kolonial tak menyelesaikan soal, dan belakangan tampillah Orde Baru yang mengoreksi Orde Lama era Soekarno.

Tapi Orde Baru yang semula penuh harapan kembali mengulangi represi kolonial. Partai dibonsai menjadi tiga, Golkar, PPP dan PDI. Konsentrasi kekuasaan di bidang politik, disusul di bidang ekonomi, kemudian hancur berkeping-keping pada reformasi 1998 lalu.

Tak pelak, fenomena sistem multipartai pun berulang seperti di awal republik ketika berusia balita. Sejak Pemilu 1999, 2004 dan 2009, jumlah kontestan menjadi 38 parpol.

Apa gerangan motifasi para aktor politik mendirikan parpol di musim reformasi ini? Apakah sudah bergeser dari sejarah berdirinya orpol pada 1908 dan 1920-an yang masih mempunyai public enemy (musuh bersama)? Apakah mirip berdirinya orpol setelah Maklumat Wapres pada 1945 lalu? Yakni, kekuasaan dan kekuasaan?

Kekuasaan

Mengutip Bung Karno, revolusi sudah selesai. Sebutlah misalnya demokratisasi di bidang ekonomi, karena di bidang politik relatif sudah lumayan.

Perekonomian masih tergantung kepada asing. Bahkan antara pelaku ekonomi kelas menengah ke atas, BUMN, koperasi dan UKM belum terkondisikan dalam suatu iklim demokratisasi ekonomi. Publik mungkin tidak merasakannya karena sudah terbiasa dengan gaya Orde Baru selama empat dasawarsa yang panjang.

Jurang kaya miskin antarindividu dan antarpelaku ekonomi dianggap soal biasa, hanya soal nasib. Bukan karena system yang belum melaksanakan demokratisasi ekonomi. Inilah, musuh bersama, yang ironisnya tak dilihat banyak aktor parpol.

Misalkan, orpol berkesadaran tinggi akan demokratisasi ekonomi muncul pada 1999, waktu 10 tahun sudah memadai jika dibarengi dengan pendidikan politik, baik kader dan massa, seperti ditempuh oleh generasi Bung Karno dan Bung Hatta. Sekaligus membedakannya dengan orpol ala Orde Baru.

Kita semestinya merasa “terjajah” oleh sistem perekonomian ala Orde Baru, seperti merasa terjajah oleh sang kolonial di masa silam. Inilah, semestinya “lagu” parpol zaman ini. Bukannya, malah ikut “menikmati” dan akan benar-benar ”menikmati” jika tiba masanya benar-benar berkuasa pula.

Sayangnya, masyarakat pun terninabobokan oleh mayoritas orpol, yang tak beda dengan ala Orde Baru, sehingga mau tak mau orientasinya hanya kekuasaan belaka. Masyarakat pun berpikiran pragmatis mengikuti arus parpol, sehingga parpol yang paling banyak menghabiskan biaya dalam kampanyenya pun terkonfigurasi dalam the Big Five atau the Big Ten Pemilu 2009.

Tema Zaman

Toh, polarisasi mulai terjadi. Golkar dan PDIP “disalib” oleh Demokrat, meskipun fenomena ini perlu diuji. Apakah karena Demokrat partai incumbent, kekecewaan kepada PDIP dan Golkar, pragmatisme rakyat, atau apa gerangan?

Terus terang konsolidasi dan kaderisasi Demokrat tidaklah luar biasa. Diakui keunggulan Demokrat adalah figur SBY, tapi kok melonjak dari 7,45% menjadi 20-an%? Jangan-jangan degradasi Golkar dan PDIP bisa menimpa Demokrat pada Pemilu 2014.

PKS lain pula. Parpol dengan kader dan massa solid ini tak mengandalkan figur tapi bisa meninggalkan PAN, PKB dan PPP. Adapun Hanura dan Gerindra boleh jadi karena figurnya yang mantan jenderal membuat mobilisasinya lebih rapi sehingga muncul di the Big Ten.

Gerinda memang mencoba melambungkan demokratisasi perekonomian, namun baru sebatas jargon, dan belum merasuk ke massa, termasuk ke masyarakat pencontreng yang sudah terbiasa dengan pragmatisme Orde Baru.

Tampaknya, bangsa ini perlu 10 tahun lagi menunggu parpol yang menyahuti tema zaman, sehingga zaman pun mengelu-elukannya dengan antusiasme. Saat itu, parpol gaya lama akan “terkubur” digantikan yang berorientasi demokratisasi ekonomi. Tengok, monopoli elit kapitalisme dan liberalisme pun sudah terkubur di Amerika Serikat. ***
Oleh : Bersihar Lubis

Hasil Hitung Cepat Pemilu 2009: Partai Demokrat Sementara Pimpin Perolehan Suara

Partai Demokrat untuk sementara unggul dalam perolehan suara untuk DPR RI pada Pemilu 2009, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sementara yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Hingga Kamis pukul 21:30 WIB, hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah mengantongi data dari 1.773 TPS atau sekira 87 persen dari total keseluruhan TPS yang disurvei sebanyak 2.000 TPS dengan tingkat kesalahan satu persen.
Berdasar data itu, urutan perolehan suara sementara secara berturut-turut dipimpin oleh Partai Demokrat sebesar 20,36 persen, diikuti Partai Golkar 14,77 persen, PDIP 14,54 persen, PKS 7,9 persen, PAN 6,05 persen, PPP 5,4 persen, PKB 5,31 persen, Partai Gerindra 4,19 persen, Partai Hanura 3,55 persen dan lainnya 17,91 persen. Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, data tersebut sudah mendekati proporsional karena hampir semua data dari sebagian besar wilayah di Indonesia sudah masuk.

Menurut dia, PDI Perjuangan dan Partai Golkar akan mengalami persaingan sengit karena selisih perolehan suara partai yang berada pada urutan kedua dan ketiga dalam hitung cepat versi LSI itu tidak terpaut jauh.
Namun, Burhanuddin memprediksi, secara umum susunan parpol yang memperoleh suara terbanyak tidak akan mengalami perubahan.

Hampir sama dengan hasil hitung cepat LSI, hasil hitung cepat sementara yang dilakukan Cirus Surveyor Group di Jakarta, Kamis hingga pukul 21.20 WIB, juga menempatkan Partai Demokrat di urutan pertama perolehan suara untuk DPR RI dengan 20,77 persen suara. Hasil tersebut merupakan hasil dari data yang telah masuk sebanyak 90 persen data dari seluruh TPS yang dipantau oleh Cirus. Pada urutan kedua tercatat PDIP dengan perolehan 14,48 persen suara dan berikutnya Partai Golkar dengan 14,31 persen suara.

Jumlah pemilih tetap pada Pemilu 2009 mencapai 171.265.442 orang pemilih dan kursi DPR RI yang diperebutkan 560 kursi. Calon anggota legislatif yang bertarung memperebutkan kursi di DPR RI mencapai 11.215 orang, sementara 1.109 orang memperebutkan 132 kursi DPD. Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia tercatat 528.217 TPS dengan maksimal jumlah pemilih sebesar 500 orang di setiap TPS.

Di Luar Negeri

Partai Demokrat juga menang telak di TPS Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Wollongong, dan Darwin, sedangkan posisi "runner up" diisi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Canberra, Raudin, mengatakan kepada Antara, Kamis malam, Demokrat mengantongi 104 suara dari 279 orang pemilih tetap yang memberikan suaranya di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.

Di TPS Townsville, Queensland, PKS berjaya dengan perolehan 18 suara dari 44 orang pemilih yang mencentang. Mengutip laporan kader PKS yang memantau jalannya penghitungan di TPS itu, Presiden Pusat Informasi dan Pelayanan PKS Australia-Selandia Baru (PIP PKS ANZ), Muhamad Arifin, mengatakan, hasil perolehan suara PKS bersaing dengan Partai Damai Sejahtera (PDS) yang memperoleh 14 suara.

"Partai Demokrat hanya memperoleh tiga suara dan sisanya direbut partai-partai lain," katanya kepada Antara. Sementara di Tokyo, PKS kembali mengulang sukses dalam pemilu kali ini dengan meraih kemenangan mutlak dalam penghitungan sementara di TPS Tokyo pada Kamis malam dengan meraih suara sebanyak 76 suara dari 192 surat suara yang sah (delapan di antaranya dinilai cacat).

PKS mengantongi 39,8 persen dalam penghitungan yang berakhir pada pukul 21.30 waktu setempat. Kemenangan ini mengulang sukses yang diraihnya pada pemilu tahun 2004 yang meraih 231 suara dari 601 suara yang sah, atau 38,4 persen.

Tabulasi KPU

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary mengatakan tabulasi nasional hasil penghitungan suara Pemilu 2009 untuk DPR RI dapat ditayangkan setelah data hasil penghitungan di 100 tempat pemungutan suara (TPS) terkumpul.

"Sekarang yang masuk datanya baru 20 TPS. Malam ini belum bisa (ditayangkan)," katanya, di Jakarta, Kamis malam, saat meninjau kesiapan penayangan tabulasi nasional di ruang Flores, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Menurut Hafiz, untuk tabulasi nasional ini, data yang ditampilkan adalah data utuh hasil penghitungan suara di TPS, berbeda dengan hasil penghitungan oleh lembaga penghitungan cepat yang hanya mengambil sampel.

Ia menjamin, data dalam tabulasi memiliki akurasi 100 persen karena data yang digunakan adalah data hasil penghitungan TPS seutuhnya. Meskipun demikian, Ketua KPU menegaskan bahwa data yang dijadikan dasar untuk menetapkan perolehan kursi dan penetapan calon anggota legislatif terpilih adalah berdasarkan penghitungan manual.
"Penetapan tetap menggunakan data penghitungan manual. Ini (tabulasi) hanya untuk informasi pendahuluan." katanya.

Jumlah TPS di Indonesia sekitar 520 ribu. Data hasil penghitungan suara pemilu DPR dari setiap TPS akan dikumpulkan di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk kemudian dipindai di KPU kabupaten/kota dan dikirimkan ke KPU pusat.

Data ini akan diproses sebelum ditayangkan untuk publik. Cepat tidaknya perolehan suara sementara tergantung dari waktu pemasukan hasil penghitungan suara di TPS. Rencananya KPU akan membuka penayangan tabulasi nasional, perolehan suara sementara pemilu DPR, pada Jumat (10/4) sekitar pukul 14.00 WIB.(Ant)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11745:hasil-hitung-cepat-pemilu-2009-partai-demokrat-sementara-pimpin-perolehan-suara&catid=3:nasional&Itemid=128

Perolehan Suara Tipis, Caleg Golkar Cabut Tiang Listrik yang Disumbangkan

Ada-ada saja cerita soal caleg yang kalah suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2009. Seorang caleg Partai Golkar di Dumai mencabut tiang listrik yang disumbangkannya saat kampanye. Caleg tersebut kecewa karena perolehan suaranya jeblok.
Tiang listrik yang dicabut caleg gagal itu berada di Jl Sejahtra, RT 20, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, atau sekitar terpaut 200 km arah utara dari Pekanbaru.

"Tiang listrik bantuan dari caleg Golkar, Aswin terpaksa saya cabut. Ini karena warga tidak konsekuen mendukungnya," kata Kasman tim sukses Aswin Caleg Golkar
Menurut Kasman, sejak awal warga setempat mengeluhkan tidak adanya tiang listrik permanen. Selama ini tiang listrik hanya ada terbuat dari bambu dan kayu. Dasar inilah warga mencoba meminta bantuan dari berbagai pihak.

"Atas keluhan warga ini saya mencoba melobi Caleg Golkar Aswin untuk memenuhi keinginan warga. Lantas Pak Aswin menyetujui bantuan tiang listrik," kata Kasman.

Dia menjelaskan, Caleg Golkar ini memberikan bantuan 6 tiang listrik kepada warga. Pemasangan tiang ini dilakukan Februari lalu. Warga pun lega, karena kebel listrik mereka kini tidak lagi semerawut di tiang bambu dan kayu.

"Warga setempat dan ketua RT berjanji setelah tiang listrik terpasang akan memberikan dukungan. Dan dari awal kita juga sudah ada perjanjian, apa bila dukungan tidak terbukti, maka tiang listrik akan dicabut kembali. Dan memang saya sendiri yang mencabutnya," kata Kasman.

Menurut Kasman, pencabutan tiang listrik yang dilakukannya sebagai bentuk rasa tanggungjawabnya kepada caleg Golkar itu. Sebab, ketika dilakukan penghitungan suara di TPS setempat, dari 200 DPT yang memilih calegnya hanya 17 suara saja.

"Kalau begitukan yang salah warga sendiri. Mereka yang ingkar janji kepada saya. Dan mereka sejak awal tahu kok, kalau Caleg saya kalah, maka tiang akan dicabut. Ini bukan salah saya," kata Kasman.

http://id.news.yahoo.com/dtik/20090415/tpl-perolehan-suara-tipis-caleg-golkar-c-b28636a_1.html

Diduga Stres, Caleg Hamil Bunuh Diri

Ciamis: Sri Hayati, calon legislator untuk DPRD Kota Banjar ditemukan tewas gantung diri di gubuk di Desa Bojongkondang, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (14/4) pagi. Untuk memastikan penyebab kematianmnya, mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Banjar guna diotopsi.
Sri Hayati adalah caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa. Penghitungan sementara menunjukkan perolehan suaranya dalam pemilihan umum legislatif lalu gagal menjadikannya anggota DPRD. Menurut suaminya, seusai pemilu Sri yang sedang hamil empat bulan itu jadi pendiam dan sering minta maaf meski tak ada persoalan di antara mereka.

Sementara itu, Lazuardi, seorang caleg DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal Senin malam lalu. Ia meninggal beberapa jam setelah mengikuti penghitungan suara pemilu. Diduga caleg dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini meninggal karena terlalu lelah dan stres mengikuti rangkaian proses pemilu. Ditambah perolehan suara tak cukup untuk menjadikannya legislator.

Sehari sebelumnya, Sri Sumini, caleg dari Partai Demokrat di Solo, Jawa Tengah, meninggal akibat serangan jantung dan lever. Menurut keluarga, sejak masa kampanye hingga usai pencontrengan sang caleg lebih pendiam dan terkesan menyimpan beban pikiran. Belum jelas apakah kematian Sri Sumini terkait perolehan suaranya dalam pemilu lalu.

ROSELLA ?????


Namanya tenar hampir di seluruh penjuru dunia. Belakangan, tanaman ini juga mulai populer di Indonesia. Orang bilang, ini teh Jamaica. Benarkah Rosella berasal dari Afrika? Seberapa besarkah khasiatnya?
Tanaman bernama Latin Hibiscus sabdariffa ini sedang naik daun. Padahal sejatinya tanaman ini sudah lama ada di Indonesia. Hanya saja, ia disebut dengan nama yang berbeda di setiap daerah.

Dulu kelopak Rosella dikenal sebagai frambozen yang digunakan sebagai bahan pembuat sirup berwarna merah yang beraroma khas. Sekarang ini, kelopak Rosella dikenal sebagai bahan minuman dan disebut teh Rosella. Tanaman yang masih kerabat bunga sepatu ini banyak ditemukan sebagai tanaman pagar.

Mungkin karena sulit melafalkan nama frambozen, orang Jawa Tengah menyebutnya merambos ijo. Di daerah Pagar Alam, Sumatera Selatan, Rosella disebut kesew jawe dan di daerah Muara Enim disebut asam rejang. Orang Padang menyebutnya asam jarot.

Dari Mana Asalnya?
Pada tahun 1576 seorang ahli botani asal Belanda bernama M. de L'Obel menemukan tanaman ini ditanam di halaman sebuah rumah di Pulau Jawa. Padahal Rosella berasal dari India. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia sekitar abad ke-14. Mungkin karena belum diketahui khasiatnya, dulu Rosella belum dikenal seperti sekarang

Tanaman ini dianggap berasal dari Afrika? Rosella memang banyak tumbuh di sana juga. Penyebarannya tidak lepas dari peran para budak Afrika. Benih tanaman Rosella dibawa oleh para budak dan kemudian tumbuh di berbagai belahan dunia, di antaranya Sudan, Mexico, Jamaica, Brazil, Panama, hingga beberapa negara bagian Amerika dan Australia.

Rosella yang selama ini dikenal sebagai bunga telah mengalami semacam salah kaprah penyebutan. Yang dimaksud bunga tidak lain sebenarnya adalah kelopak buah. Karena bentuknya seperti bunga (terlebih jika telah dikeringkan), maka orang menyebutnya bunga Rosella. Padahal, bahan pembuat teh itu lebih tepat disebut kelopak.

Kelopak Rosella bisa dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk seduhan seperti teh. Di Mexico, bagian selatan California, dan Thailand, kelopak Rosella kering yang dimanfaatkan dengan cara diseduh seperti teh sangat populer dengan sebutan Jamaica, atau aqua de Jamaica. Di Senegal, teh Rosella dikenal dengan nama jus de bissap. Masyarakat Gambia menyebutnya wanjo, zobo, atau tsobo. Di Turki, kelopak Rosella kering yang disajikan dalam bentuk teh disebut Karkade (dibaca "kar-kahday"). Karkade sendiri konon merupakan cara bangsa Arab menyebut teh manis. Mungkin karena kelezatannya itulah teh Rosella menjadi minuman kaum bangsawan Mesir kuno dan dijadikan semacam ritual "toast” pada perayaan pesta pernikahan di Sudan. Kelopak Rosella segar juga dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk makanan seperti puding, campuran salad, hingga selai dan sirup.

Selain rasanya yang enak, kelopak bunga yang satu ini memang memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap seperti diuretik (melancarkan air seni), onthelmintic(membasmi cacing), antibakteri, antiseptik, antiradang, menurunkan panas, meluruhkan dahak, menurunkan tekanan darah, mengurangi kekentalan darah, dan menstimulasi gerak peristaltik usus. Daun, buah, dan bijinya juga berperan sebagai diuretik, antisariawan, dan pereda nyeri. Kelopak Rosella juga dapat mengatasi panas dalam, sariawan, kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan jantung, sembelit, mengurangi resiko osteoporosis, dan mencegah kanker darah.

Kaya Antioksidan
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat gizi dan aktivitas antioksidan pada kelopak Rosella pernah diteliti oleh Ir Didah Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam penelitiannya tersebut, staf pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, ini menemukan bahwa kadar antioksidan yang terkandung dalam kelopak kering Rosella jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat aktif yang paling berperan dalam kelopak bunga Rosella meliputi gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin.Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah pada seduhan kelopak bunga Rosella, dan bersifat antioksidan.

"Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak Rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang ditemui saat ini banyak yang disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan. Di antaranya kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner, hingga kanker,"

Perbandingan kadar antosianin yang bersifat antioksidan dapat dilihat pada dua jenis Rosella yang ditanam di kebun milik Darwin di Cisarua. Meskipun berasal dari satu spesies, Rosella Sudan berwarna merah pekat kehitaman, sedangkan Rosella Taiwan berwarna merah darah. Rosella Sudan rasanya lebih asam dan lebih pekat sehingga kelopak keringnya dapat digunakan hingga 2-3 kali seduh. Berbeda dengan Rosella Taiwan yang hanya dapat digunakan sekali seduh.

"Semakin pekat warna merah pada kelopak Rosella, rasanya akan semakin asam. Dan kandungan antosianinnya semakin banyak. Dengan demikian, kandungan antioksidannya juga semakin banyak,"Sayangnya, kadar antioksidan dalam kelopak Rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar.

Antikanker dan Antihipertensi
Di antara banyak khasiatnya, Rosella diunggulkan sebagai herba antikanker dan hipertensi. Ini sesuai dengan uji pra klinis yang dilakukan oleh Yun Ching Chang, seorang peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan. Yun Ching Chang menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah atau leukemia). Pigmen ini jugs berperan dalam proses apoptosis (bunuh diri) sel kanker.

Sementara itu, Maureen Williams, ND, seorang dokter naturopati dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolik berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi teh Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi.

Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak Rosella selain jantung berdebar. Namun Peter Hardwick dari jurnal Australian Food Plants Study Group Newsletter mengatakan bahwa ada spesies lain dari Rosella yang disebut Native Rosella (Hibiscus heterophyllus) yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi. Bunga segarnya mirip Rosella (Hibiscus sabdariffa). Oleh karena itu, hati-hati, jangan sampai salah pilih.

Meskipun demikian, Darwin, Aria yang masih tegap dan bugar dalam usia 76 tahun ini memberikan kesaksian lain. "Alhamdulillah, saya sudah mengonsumsi Rosella selama dua tahun, dan tidak memiliki keluhan apapun," katanya.
Anda memang tak perlu percaya 100%. Yang jelas, kelezatan teh Rosella bisa dibuktikan kebenarannya. Jika kemudian ada bonus sehat, bukankah itu menguntungkan?

DUA JENIS ROSELLA
1)Jenis Rosella Merah
Ciri-ciri:
- bunga berwarna merah
- rasanya lebih segar dan cukup asam
- warna merah ketika diseduh cukup pekat
2)Jenis Rosella Ungu
Ciri-ciri:
- bunga berwarna merah keunguan
- rasanya segar dan tidak asam (Plain)
- warna merah ketika diseduh pekat

Sumber: Majalah Nirmala

Sekilas SMP Negeri 206 Jakarta


JLN. MERUYA SELATAN KEMBANGAN JAKARTA BARAT TELP. (021) 5850 137 FAKS. (021) 5890 4004 KODE POS 11650

SMP Negeri 206 Jakarta pada awalnya bernama SMP Negeri 88 Filial (Kelas Jauh), setelah lebih kurang 3 tahun berdiri, maka pada tahun 1982 secara resmi mendapat “nama” yaitu SMP Negeri 206 Jakarta.
Sekalipun SMP Negeri 206 Jakarta masih relatif baru, namun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Prestasi siswa, baik akademik maupun non-akademik dari waktu ke waktu selalu diperoleh baik di tingkat kecamatan, kodya maupun provinsi.

Kegiatan pembelajaran, kompetensi guru (pedagogik, profesional, pribadi dan sosial) dan kinerja karyawan selalu ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan. Sarana dan prasarana pembelajaran ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya secara bertahap sehingga diharapkan mampu memenuhi tuntuntan dalam standar nasional pendidikan.

Melalui observasi dan verifikasi yang dilakukan oleh tim independen yang ditetapkan oleh Depdiknas dan BNSP yaitu meliputi: hasil ujian nasional/output, proses pembelajaran, sarana dan prasarana sekolah, kompetensi guru dan karyawan, potensi siswa dan orangtua, proposal Rencana Pengembangan Sekolah dan lain-lain, maka sejak tahun pelajaran 2004/2005 SMP Negeri 206 Jakarta ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) oleh Departeman Pendidikan Nasional (SK. No. H47a/C3/SK/2004).



I.Visi dan Misi

Visi
Unggul dalam prestasi dan berbudi luhur berdasarkan iman dan taqwa.
Misi
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
2. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
3.Menumbuh-kembangkan penghayatan terha-dap ajaran agama yang dianut para siswa.
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
5. Menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan alam sekitar dan tanah air kepada seluruh warga sekolah

II. Kurikulum
Sebagai Sekolah Standar Nasional, SMP Negeri 206 Jakarta sejak tahun 2003/2004 telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada tahun pelajaran 2006/2007 seluruh siswa kelas VII, VIII dan IX telah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh sekolah.

III. Kegiatan Ekstrakurikuler/Pengembangan Diri
1. Pramuka 6. Bola basket
2. Palang Merah Remaja 7. Paskibra
3. Wushu 8. English Club
4. Tae Kwon Do
5. Rohani Islam/Pengajian dan Marawis

IV. Sarana dan Prasarana
1. Ruang belajar (Fan/Kipas angin)

2. Ruang Perpustakaan (AC)

3. Ruang Laboratorium IPA (AC)

4. Ruang Laboratorum Komputer (P4, mampu akses Internet broadband dan AC)

5. Mushola

6. Ruang BP/BK

7. Kantin dan Koperasi

8. Lapangan Olahraga/Upacara

9. Ruang Guru/Kasek/TU

10. Temapt Parkir dan kamar kecil

V. Prestasi Siswa
Prestasi akademik siswa dalam setiap Ujian Nsional selalu menjadi yang terbaik di tingkat kecamatan Kembangan dan peringkat 4 atau 5 di wilayah Kotamadya Jakarta Barat.
Jumlah SMP negeri : Kecamatan 7, Kodya 50 dan Provinsi 290

Prestasi Non-akademik diantaranya terpilihnya 2 orang dari Ekskul Pramuka mewakili Indonesia dalam Jambore Internasional di Thailand pada tahun 2000. Ekskul unggulan adalah Pramuka dan Paskibra.

VI. Sistem Penerimaan Siswa Baru Kelas VII
Sistem penerimaan siswa baru kelas VII seluruh SMP negeri di Provinsi DKI Jakarta dilakukan secara Online (internet) yang ditangani oleh Panitia PSB tingkat provinsi dengan mengikuti tes akademik umum (TAU) yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah DKI Jakarta. Calon siswa melakukan pendaftaran sebagai peserta TAU ke SMP negeri yang terdekat (Calon siswa dari luar DKI mendaftar ke Rayon). Setelah hasil TAU diumumkan, calon siswa melakukan pendaftaran atau memilih SMP negeri tujuan. Calon siswa yang diterima akan diumumkan melalui internet dan papan pengumuman di SMP tujuan dan sekolah asal.

VII. Tenaga Kependidikan
SMP Negeri 206 Jakarta, dikelola oleh tenaga pendidikan yang profesional dan mempunyai kompetensi yang optimal, yaitu terdiri dari 40 orang guru (S2, S1 dan D3) dan 15 orang tenaga administrasi/petugas kebersihan/keamanan, dll.

VIII. Biaya Pendidikan dan Beasiswa Berprestasi
Biaya operasional sekolah bersumber dari APBD (BOP) dan APBN (BOS). Mulai tahun pelajaran 2007/2008 tidak dipungut Sumbangan Rutin Bulanan (SRB) Komite Sekolah. Sementara itu bagi siswa-siswi yang memperoleh prestasi akademik terbaik, akan diberikan penghargaan.

IX. Lingkungan Sekolah dan Transportasi
Gedung SMP Negeri 206 Jakarta berada di tengah-tengah lingkungan pemukiman penduduk yang jauh dari keramaian (pasar, mal, terminal, stasiun, bandara, jalan raya, pabrik, lintasan KA, dll), sehingga sangat kondusif untuk pembelajaran. Namun mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, baik dari DKI Jakarta maupun luar DKI Jakarta. Kendaraan umum (Metromini B 92 (Grogol-Ciledug), S 70 (Joglo-Blok M), Angkot B 03 (Grogol-Komp Walikota), C 13 (Pesing-Ciledug), B 09 (Kreo-Taman Kota), B 10 (Taman Kota-Petukangan)

X. Sekolah Standar Nasional (SSN)
Sekolah Standar Nasional pada dasarnya merupakan sekolah yang dinilai oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai sekolah yang telah memenuhi atau mendekati standar nasional pendidikan (SNP) yang ditetapkan, yaitu standar isi/kurikulum, proses pembelajaran, kelulusan, manajemen, tenaga kependidikan, penilaian, fasilitas (sarana/ prasarana) dan pembiayaan. Di wilayah kotamadya Jakarta Barat terdapat 50 SMP negeri dan yang pertama kali menjadi sekolah standar nasional hanya SMP Negeri 75, SMP Negeri 45 dan SMP Negeri 206 Jakarta.

XI. Bagaimana masuk ke SMPN 206 Jakarta.
Kepada calon siswa yang berminat masuk ke SMP Negeri 206 Jakarta, caranya adalah pada waktu melakukan pendaftaran (memilih SMP negeri tujuan), pilihlah SMP Negeri 206 Jakarta sebagai pilihan pertama (Nomor 1).

XII. Nilai Lebih SMP Negeri 206 Jakarta
1.Mempunyai mutu yang baik dan merupakan Sekolah Standar Nasional
2.Berada di lokasi yang kondusif dan nyaman untuk pembelajaran serta mudah di akses.
3.Dikelola oleh SDM yang profesional dan berkompeten
4.Mempunyai fasilitas pembelajaran yang memadai

XIII. Catatan Penting
1. SMP Negeri 206 Jakarta merupakan satu-satunya SMP Negeri di Kelurahan Meruya Selatan dan sarana pelayanan publik milik negara (Pemda DKI Jakarta) yang sangat vital dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

2. SMP Negeri 206 Jakarta merupakan salah satu aset Pemda DKI Jakarta yang tidak akan dieksekusi oleh putusan MA (Pernyataan kuasa hukum PT. Portanigra di hadapan sidang Komisi II DPR RI, Republika, Selasa, 15 Mei 2007, hal 6) dan SMPN 206 Jakarta tidak akan tersentuh oleh permasalahan tanah di Meruya Selatan (Pos Kota, Jum’at, 11 Mei 2007, halaman 11).

3. Pemerintah DKI Jakarta akan mempertahankan secara serius keberadaan SMP Negeri 206 Jakarta dan fasilitas umum lainnya (disampaikan oleh Gubernur, Kepala BPN DKI, dan DPRD DKI dalam kunjungannya ke Meruya Selatan), oleh karena itu kepada para siswa, orangtua/wali, dan calon siswa/orangtua/wali untuk tetap tenang, tidak perlu takut atau khawatir terhadap kelancaran pembelajaran di SMPN 206 Jakarta.

UNTUK IFORMASI LEBIH LENGKAP HUBUNGI :
TELP. (021) 5850 137 FAKS (021) 5890 4004
E-Mail : surat@smpn206jkt.sch.id
ATAU KUNJUNGI WEBSITE KAMI DI :
www.smpn206jkt.sch.id

Jaga Positioning, Golkar Tutup Rapat Hasil Pertemuan SBY-JK

Jakarta - Partai Golongan Karya (Golkar) menutup rapat hasil pertemuan ketua umumnya Jusuf Kalla (JK) dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Senin malam kemarin. Hal ini untuk menjaga posisi dan kejernihan berpikir dalam lobi politiknya.
"Karena lobi politik itu untuk menjaga kejernihan berpikir dan positioning yang ada sekarang," ujar Ketua DPP Golkar Syamsul Muarif di Kantor DPP Golkar Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (14/4/2009).

"Mohon maaf, saya tidak boleh mengatakan. Saya tidak dibolehkan untuk memberi tahu," imbuh dia.

Lebih lanjut Syamsul mengatakan, Golkar akan memutuskan sikapnya pada rapat pimpinan khusus (Rapimnas) khusus nanti. Apakah akan mencalonkan capres atau berkoalisi dengan partai lain.

Dalam Rapimnas 2008 lalu, imbuh dia, amanat keputusan partai adalah mewajibkan Golkar memajukan capres sendiri jika Golkar menang.

"Namun, fakta politiknya Golkar tidak menang. Berarti tidak wajib. Tapi bukan berarti tidak memajukan. Memajukan masih bisa terjadi, tergantung komunikasi politik nantinya," kata Syamsul.

Sementara itu, Wasekjen Golkar Rully Chairul Azwar mengatakan bahwa pertemuan antara SBY-JK kemungkinan membahas banyak hal, termasuk soal pemilu.

"Tapi kita belum ada laporannya. Karena yang ke sana cuma Pak JK sendiri," kata Rully.

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/14/131204/1115217/700/jaga-positioning-golkar-tutup-rapat-hasil-pertemuan-sby-jk

Yusril Cs Tiba di Rumah Mega

detikcom - 33 menit lalu

Jajaran pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) juga ikut meramaikan pertemuan 10 tokoh nasional yang digelar di rumah Megawati. Yusril Ihza Mahendra pun ikut hadir di pertemuan itu.
Yusril dan rombongan tiba di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2009) tiba pukul 11.30 WIB.

Suami Rika Kato itu tampak mengenakan setelan jas warna hitam. Turut hadir, Ketua Umum PBB MS Kaban, Yusron Ihza Mahendra, Hamdan Zoelva dan Ali Muchtar Ngabalin.

"Setelah pemilu legistatif, para pimpinan parpol melakukan komunikasi politik. PDIP mengangkat isu yang bagus, masalah DPT. Jadi kalau DPT belum clear, pemilu belum clear," kata Ngabalin saat ditanya agenda pertemuan itu.

Menurut dia, isu DPT ini penting dibahas karena bagian dari proses demokratisasi karena hampir 50 persen pemilih tidak terdaftar dalam DPT.

"Ini berarti proses pemilu belum berjalan dengan baik," ujar pria yang kerap mengenakan sorban ini.

Apa akan menggugat KPU? "Ya nanti, kita tunggu laporan dari cabang-cabang. Kalau memang terbukti ada data otentik, ada kecurangan. Pasti akan kita gugat," sahut Ngabalin.

http://id.news.yahoo.com/dtik/20090414/tpl-yusril-cs-tiba-di-rumah-mega-b28636a.html

Senam Sehat Askes Bersama Ibu Negara di Monas

Minggu, 15 Februari 2009
Jakarta: Sekitar 15 ribu warga Jakarta dan sekitarnya, hari Minggu (15/2) pagi melakukan senam sehat bersama Ibu Ani Yudhoyono, di Monumen Nasional, Jakarta. Kegiatan yang dinamakan Senam Sehat Askes ini diadakan untuk menyambut HUT Indonesia Sejahtera, sebagai program SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu).
Pada acara ini Ibu Negara juga mencanangkan Program Promotif Preventif PT. Askes (Persero) di seluruh Indonesia, serta Sosialisasi Asuransi Kesehatan bagi masyarakat menuju terwujudnya Jaminan Kesehatan Nasional.

Kata Ibu Negara, saat ini telah terjadi perubahan pola penyakit dari pola penyakit infeksi dengan jangka waktu pengobatan yang pendek, menjadi pola penyakit degeneratif dengan jangka waktu pengobatan yang lama, bahkan seumur hidup. Disamping sebab-sebab yang lain, perubahan pola penyakit ini juga terjadi akibat adanya perubahan pola hidup menjadi kurang sehat, dengan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi kadar lemak, berkurangnya aktifitas tubuh tetapi dengan tingkat tekanan mental yang lebih berat.

"Perubahan pola penyakit ini mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pelayanan kesehatan, baik dalam pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa, maupun dalam pengobatan penyakitnya dengan jangka waktu pengobatan yang lama. Kemajuan teknologi kedokteran dengan bentuk peralatan canggih akan semakin tepat dalam menegakkan diagnosa dan terapi, tetapi diikuti pula dengan resiko biaya yang lebih mahal," tambahnya.

"Oleh sebab itu saya sangat mendukung upaya PT Askes untuk melaksanakan program promotif dan preventif bagi peserta Askes, antara lain dengan kegiatan Senam Sehat Bersama Askes, pemeriksaan kesehatan atau medical check up, pemeriksaan pap smear, dan vaksinasi hepatitis B bagi perawat di Rumah Sakit. Saya menghimbau agar kegiatan Senam Sehat Bersama Askes yang dilaksanakan di setiap ibukota provinsi dan kabupaten/kota ini dapat diikuti oleh seluruh peserta Askes dan masyarakat umum lainnya," kata Ibu Ani.

Ibu Ani menghimbau agar masyarakat memahami tentang pentingnya Jaminan Kesehatan atau Asuransi Kesehatan sebagai solusi yang tepat dalam mengatasi pembiayaan kesehatan yang semakin lama semakin meningkat. "Kita semua menyadari bahwa kemampuan ekonomi setiap keluarga tidak sama, sehingga kemampuan untuk membiayai pelayanan kesehatan juga tidak sama. Hal ini menyebabkan tidak semua orang mempunyai akses yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medisnya," jelasnya.

Dalam Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, telah dinyatakan bahwa Program Jaminan Kesehatan menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan secara nasional paling lambat tahun 2009 ini. "Saya sangat mendukung upaya PT Askes untuk melakukan sosialisasi program asuransi kesehatan ini melalui pemerintah daerah dan jajarannya, sehingga saat ini telah berhasil melakukan kerjasama dengan 36 kabupaten/kota untuk memperluas kepesertaan asuransi kesehatan bagi masyarakat umum. Sosialisasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah ini harap ditingkatkan, sehingga tercapai cakupan `Asuransi Kesehatan Semesta` atau Universal Coverage bagi seluruh penduduk Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya Ibu Negara menerima Buku Sehat yang dari Koordinator Indonesia Sehat Amdani Hendarman Supandji, serta Kartu Askes dan Mobil Sehat dari PT. Askes (Persero), yang diserahkan Direktur Utama PT. Askes (Persero), I. Gede Subawa. Usai memberikan sambutan, Ibu Negara beserta sekitar 15 ribu anggota masyarakat melaksanakan senam pagi bersama, dengan gerakan pemanasan dilanjutkan gerakan inti serta diakhiri dengan pendinginan.

Setelah mengikuti senam pagi bersama, Ibu Negara kemudian meninjau display Mobil Sehat sumbangan PT Askes (Persero), Mobil Customer Service PT Askes (Persero) dan Posko Kesehatan. (mit)

http://www.presidenri.go.id/ibunegara/index.php/fokus/2009/02/15/482.html

Ibu Ani Resmikan Pusat Promosi Kerajinan Aceh

Banda Aceh: Di sela-sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Ibu Negara Ani Yudhoyono mengunjungi Pusat Promosi Kerajinan Dekranasda Aceh dan Workshop Batik Aceh di Desa Meunasah Manyang Kab Aceh Besar, Selasa (24/2) pagi.
Menurut Darwati Agani Irwandi Yusuf, Ketua Dekranasda NAD, Showroom Kerajinan dan Rumah Batik ini dibangun untuk melestarikan warisan budaya Aceh. "Selain itu, melindungi industri kerajinan dalam kompetisi global dan mempromosikan produk kerajinan Aceh agar dapat menembus pasar dunia," kata Darwati.

Ibu Ani dalam sambutannya mengatakan, dengan telah selesainya renovasi dan pembangunan pusat promosi kerajinan yang baru, berarti menambah jumlah showroom kerajinan yang dimiliki masyarakat Naggroe Aceh Darussalam. "Hal ini membuat hati saya bahagia, karena ini menandakan signal yang positif terhadap hasil karya seni dan budaya masyarakat Aceh yang kini benar-benar sudah bangkit kembali," ujar Ibu Ani.

Kehadiran showroom kerajinan ini, lanjut Ibu Ani, menjadi sangat berarti karena bisa menjadi tempat promosi bagi produk kerajinan Aceh. Melalui pameran yang menarik minat masyarakat, diharapkan dapat memperluas pasar kerajinan Aceh. "Kalau pasarnya makin luas, maka produk kerajinan dapat meluas pula sampai memasuki negara lain. Hal itu dapat meningkatkan ekspor non migas kita," Ibu Ani menambahkan.

Mengomentari sambutan Ketua Dekranasda Aceh tentang akan didaftarkannya produk-produk Aceh ke HAKI, Ibu Ani menyatakan dukungannya. "Saya turut dukung pengurusan HAKI ini untuk melindungi motif-motif Aceh terutama motif tradisional," Ibu Ani menegaskan.

Di bagian akhir sambutannya Ibu Ani mengimbau para perajin dan pelaku usaha kerajinan di Indonesia untuk bangga dengan menambahkan label `Made In Indonesia`. "Mari kita berdiri tegak dengan penuh keyakinan bahwa Made in Indonesia dapat menjual dan mendunia di luar sana," Ibu Ani menandaskan.

Turut mendampingi Ibu Ani Yudhoyono dalam acara ini, antara lain, Ibu Dani Hendarman Supandji, Ibu Lely M Nuch, dan Ibu Arita Jusman Syaf`ii Djamal. (iim)
http://www.presidenri.go.id/ibunegara/index.php/fokus/2009/02/24/485.html

SBY Terpilih Menjadi 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi salah satu dari 100 orang yang berpengaruh di dunia tahun 2009 versi majalah Times.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Senin (13/4) pagi.

Presiden SBY masuk ke dalam daftar orang-orang paling berpengaruh di dunia, atau Times 100, bersama dengan mantan PM Inggris Tony Blair, mantan Menlu AS Madeline Albright, mantan Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Italia Silvio Berlusconi, dan mantan Presiden AS George W. Bush.

Daftar lengkap “Time 100” akan diterbitkan dan dijual di toko-toko buku pada umat, 1 Mei 2009. “Times 100” menampilkan orang-orang dari seluruh dunia yang paling berpengaruh di bidangnya masing-masing. (mit)
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2009/04/13/4201.html

BIOGRAFI SUROSO MARTODIDJOJO


Seperti Kebanyakan anak perempuan pada zaman dulu, diusia 17 tahun bila belum menikah akan menjadi gunjingan masyarakat sekitar tempat tinggal saya. Perasaan malupun timbul pada diri saya, tapi kemudian saya berkenalan dengan seorang pemuda bernama Soeroso, yang pada waktu itu bekerja sebagai sopir B K R ( Barisan Keamanan Rakyat ) yang pada Waktu itu saya sedang bergabung dengan organisasi perkumpulan istri-istri orang Jepang.
Atas kesepakatan bersama walau tanpa persetujuan Ayah yang seorang Tentara KNIL, Kami melangsungkan pernikahan pada tanggal 29 Oktober 1945 di Majalengka Jawa-Barat dengan memakai Wali Hakim, karena walaupun Ayah tidak menyetujui tapi sang Ibunda merestui pernikahan Kami, jadi kebahagiaan walau sedikit kami rasakan.
Lengkaplah kebahagiaan itu setelah BKR dibubarkan, Suami tercinta diterima sebagai TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) Tepatnya pada tanggal : 01 Nopember 1945 yang tetap berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan atas nasehat Ibunda tercinta,seperti kebiasaab orang Timur, seorang istri haruslah berbakti kepada Suami. Karena itu saya pun turut suami,dan dimulailah petualangan saya dengan Suami.setelah pecah Kles 1 pada tahun 1947 kami para Keluarga Tentara mengungsi ke Lereng Gunung Cireme di Cirebon.Padahal saya baru saja kehilangan anak pertama saya yang berumur 6 Bulan. Sambil membantu digaris belakang sebagai regu Palang Merah dan sebagian di dapur umum untuk mendukung para Pejuang di garis Depan termasuk suami saya. Sebagai penghubung garis depan dan garis belakang disebut Tobang / Pesuruh sebanyak 4 orang yang saya tidak ingat nama namanya, hanya seorang yang saya ingat ingat yaitu Suradi, karena keempatnya tewas ditangan tentara Belanda. Kepala dari Pasukan kami Bapak Djoni Siregar dan suami saya dibawah Pimpinan Bapak Suha sebagai Atasan langsung.
Dari sekian banyak teman seperjuangan suami saya paling intim bergaul dengan temannya yang bernama Sentot yang berasal dari Yogya dan Kakak Kandung saya yang bernama Basir.
Bila mengingat Bapak Suha, saya teringat waktu menolong kelahiran Putra Bapak Suha di Pengungsian yang merenggut nyawa Ibu Suha, Karena terlalu banyak mengeluarkan Darah, hingga tak tertolong jiwanya karena tidak ada dukun beranak apalagi Dokter. Dengan peralatan seadanya ( Saya dan dua orang rekan yang saya tidak ingat namanya) tapi karena kami tidak berpengalaman maka tindakan apa yang harus dikerjakan sama sekali tidak terpikir.tapi walaupun demikian Bayinya selamat dan diurus oleh salah seorang teman penolong. Kejadian tersebut bertepatan dengan perjanjian Linggar Jati.
Terjadi Hijrah pertukaran Tawanan dan Keluarga dengan pihak Belanda, Kemudian Kami turun dari Gunung dan mengungsi kearah Timur dengan melewati hutan hutan yang sangat Rawan dengan Binatang Buas dan Melata serta Berbisa, sampailah kami di Solo.
Saya dan Suami Menuju ke Jogyakarta ketempat kediaman Mbah saya di Karang Waru Kidul, Kemudian saya hamil sampai melahirkan Anak ke dua saya yang saya berinama R.Ardi Barsono. Pada tanggal 21 Oktober 1948 Pecah Kles II di Yogyakarta. Bayi Merah Saya bawa Mengungsi kelereng Gunung Merapi bersama Pasukan yang sama sekali belum saya kenal sebelumnya,Karena setelah dari Cirebon pada Kles I Pasukan terpecah Belah.
Kami mengungsi selama Kurang Lebih 6 Bulan, Setelah Aman Kami turun Gunung dan Bayi Saya diambil oleh Mbah Saya.
Suami saya hingga tanggal 01 September 1950 bergabung dengan Kesatuan / Kelaskaran di Yogyakarta dengan Pangkat terakhir Sersan Be 17, di bawah Pimpinan bapak Letkol Soedarto tapi kemudian kami hijrah ke Jakarta.
Setelah di Jakarta suami tidak lagi bekerja sebagai Tentara atau lebih tepatnya Mengundurkan diri dari Kedinasan dengan alasan yang saya tidak jelas dan Mengerti.



Jakarta, 08 Juli 1987


( Sukesih Soeroso )

Aura Kasih Kepergok Jalan Bareng Pasha

Minggu, 12 April 2009 16:10
Sempat santer digosipkan dengan duda pentolan Peterpan, Ariel, perilis album MALAIKAT PENGGODA ini tertangkap mata tengah berada dalam satu mobil dengan Pasha Ungu, yang belum lama ini menyusul status duda Ariel di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Tak sabar ingin mengetahui kebenaran berita tersebut, KapanLagi.com menemui Aura Kasih dalam program acara RCTI, DAHSYAT, Minggu (12/04). "Ah itu nggak bener, aku sudah seminggu ini nggak jalan karena sakit. Ya mungkin salah orang kali, sumpah demi Allah aku nggak pernah jalan!" tegas Aura Kasih mengelak berita miring kedekatannya dengan Pasha.

"Aku sama Pasha cuma temen, aku bener-bener nggak ada apa-apa, aku berusaha untuk lurus-lurus saja sekarang," sambung gadis kelahiran Bandung, yang mengaku tak pernah lagi saling kontak dengan Pasha walaupun status single Pasha menjadi lampu hijau untuk dirinya.

"Kebetulan aku juga lagi dekat dengan seseorang," tutur Aura Kasih yang tak mau menyebutkan siapa orang yang sedang dekat dengannya saat ini.

"Sekarang dia tinggal di luar negeri, dia asli orang Indonesia tapi memang tinggal di luar negeri, " jelasnya tersipu malu. "Nanti kalau dia sudah ada di sini kita akan publikasikan deh," janji Aura Kasih yang tampak serius menjaga hubungan dengan pria baru dalam kehidupannya itu. (kpl/hen/bee

http://www.kapanlagi.com/h/aura-kasih-kepergok-jalan-bareng-pasha.html

FOTO-FOTO WANITA BERSAMA CALEG



Di saat sebagian calon anggota legislatif (caleg) stres berat karena gagal melangkah ke Gedung DPR Senayan, Jakarta, muncul foto yang disebut-sebut mirip seorang calon wakil rakyat, yang diduga gemar mengoleksi sejumlah wanita cantik untuk dijadikan pelampiasan diri.
Di dunia maya beredar 16 foto seorang laki-laki berumur sekitar 55 tahun bermesraan dengan beberapa perempuan. Menurut si pemasang foto, pria tersebut merupakan caleg dari sebuah partai yang tengah melejit perolehan suaranya.

Laki-laki yang satu ini, lagi-lagi menurut si pemasang foto, hobi berhura-hura dengan para wanita penghibur (wanita malam) di kawasan Jalan Hayam Wuruk dan Manggabesar, Jakarta Barat. Dia juga memiliki kebiasaan mengabadikan adegan mesra dengan pasangannya.

Pada salah satu foto hot tersebut terlihat, lelaki yang pantas menjadi ayah dari para wanita penghibur itu terkesan sangat menikmati kebersamaan dengan pasangan mesumnya.

Diperkirakan sekitar 25 persen caleg yang bertempur di pileg kini sedang stres berat. Pasalnya, bukan hanya harta yang dipertaruhkan tapi rasa malu dan kecewa juga sedang menghantui hati para caleg yang kalah dalam pertarungan politik 9 April silam.

Direkayasa

Secara terpisah, Sekjen DPP Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan ia tidak tahu mengenai foto seorang caleg yang tengah bermesraan dengan sejumlah perempuan. Menurut Marzuki, foto itu hanya direkayasa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

”Wah, kalau foto orang lain buat apa saya lihat. Kecuali itu foto saya. Dan yang pasti, itu foto hasil rekayasa saja,” ujar Marzuki kepada Warta Kota, Minggu (12/4).

Bagaimana jika pria di foto itu caleg Partai Demokrat? Marzuki mengatakan, penyebaran foto yang diklaim foto seorang caleg itu hanya ulah orang iseng dan tidak etis. ”Hanya untuk menjelek-jelekkan saja,” ujarnya.

”Ya belum tentu dari partai kami. Sekarang ini posisi Partai Demokrat belum menang. Banyak juga suara Partai Demokrat yang dicurangi,” tambahnya.

Akan diteliti

Pakar telematika Roy Suryo yang juga caleg Partai Demokrat mengaku akan meneliti foto-foto syur tersebut untuk mengetahui apakah foto itu benar seorang caleg dari partainya atau bukan. Namun, sampai berita ini diturunkan, semalam pukul 23.30, Roy belum dapat menanggapinya secara detail.

”Maaf, Mas, saya kebetulan sejak jam 19.00-an tadi masih ada acara tasyakuran di Jogja sehingga belum sempat buka internet. Coba nanti malam. Terima kasih,” tulis Roy Suryo melalui pesan singkat (SMS)-nya yang dikirim ke Warta Kota.

Sebelumnya dalam percakapan awal mengenai foto-foto mesum ini, Roy Suryo juga mengatakan ada kemungkinan foto-foto tersebut hasil rekayasa. Sedangkan penyebaran foto tersebut merupakan kampanye hitam guna menjatuhkan partainya. ”Yah, nanti saya teliti dulu ya, benar atau tidaknya,” katanya.

Sementara itu, caleg JD yang tertangkap petugas Satpol PP bersama seorang perempuan di Hotel Citra, Gorontalo, Senin (6/4) pekan lalu akan dipecat dari Partai Golkar.

”Selain dipecat dari keanggotaan partai, kami juga akan membatalkan pencalonannya sebagai caleg Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo Adhan Dambea.

Dia menegaskan, partai yang dipimpinnya dipermalukan dengan ulah JD yang kini juga sedang menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Gorontalo itu. ”Ini benar-benar memalukan, selain dia anggota DPRD, dia juga caleg yang akan dipilih oleh rakyat kembali. Wakil rakyat seperti ini tak pantas untuk dipilih lagi,” ujarnya.

Adhan juga telah meminta Ketua DPRD Kota Gorontalo untuk mengganti JD sebagai Ketua Komisi A. JD tertangkap basah sedang tidur di sebuah kamar hotel kelas melati bersama seorang perempuan berinisial IK (23) yang sempat melarikan diri sebelum petugas Satpol PP menggeledah kamar.

Caleg stress

Di Kabupaten Garut, Jabar, ada indikasi kuat beberapa caleg mengalami stres berat. Bahkan, sempat terjadi dua caleg dari dua parpol berbeda marah besar sambil berteriak menghujat tim suksesnya.

Hal itu terjadi setelah keduanya diindikasikan telah menebar uang sebelum pemungutan suara pada salah satu TPS di wilayah Kecamatan Wanaraja, Garut. Namun, setelah dilakukan penghitungan suara, hasil sementara menunjukkan keok atau kalah telak sehingga sempat ditenangkan sekaligus diamankan pada Polsek setempat. Namun, kini telah dilepaskan kembali ke alam bebas.

Selain itu, terdapat salah seorang caleg perempuan dari parpol tertentu yang mendadak meninggal dunia setelah mengetahui hasil perolehan suara sementara bahwa dirinya kalah telak.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Dadang Sudrajat, menyatakan, hendaknya seluruh caleg dari parpol mana pun bisa bersabar karena hingga kini masih berlangsung rekapitulasi penghitungan suara.

Kalau para caleg yang stres itu awalnya tidak berpengalaman berorganisasi, kemungkinan tidak mempunyai jiwa keikhlasan dalam perjuangan. Diduga mereka hanya mengejar ambisi dan harta.

Harta yang mereka keluarkan saat kampanye harus balik modal kalau sudah duduk di dewan.
Kemarin, sejumlah caleg untuk DPR dan DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai stres setelah mengetahui tidak terpilih. Padahal, puluhan bahkan ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan untuk kegiatan sosialisasi maupun pengadaan atribut pada masa kampanye.
sumber Kompas http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/2009/04/foto-foto-wanita-nakal-bersama-caleg.html

CALEG KOLEKSI WANITA CANTIK

Senin, 13 April 2009 | 06:41 WIB

JAKARTA, WARTA KOTA - Di saat sebagian calon anggota legislatif (caleg) stres berat karena gagal melangkah ke Gedung DPR Senayan, Jakarta, muncul foto yang disebut-sebut mirip seorang calon wakil rakyat, yang diduga gemar mengoleksi sejumlah wanita cantik untuk dijadikan pelampiasan diri.
Di dunia maya beredar 16 foto seorang laki-laki berumur sekitar 55 tahun bermesraan dengan beberapa perempuan. Menurut si pemasang foto, pria tersebut merupakan caleg dari sebuah partai yang tengah melejit perolehan suaranya.

Laki-laki yang satu ini, lagi-lagi menurut si pemasang foto, hobi berhura-hura dengan para wanita penghibur (wanita malam) di kawasan Jalan Hayam Wuruk dan Manggabesar, Jakarta Barat. Dia juga memiliki kebiasaan mengabadikan adegan mesra dengan pasangannya.

Pada salah satu foto hot tersebut terlihat, lelaki yang pantas menjadi ayah dari para wanita penghibur itu terkesan sangat menikmati kebersamaan dengan pasangan mesumnya.

Diperkirakan sekitar 25 persen caleg yang bertempur di pileg kini sedang stres berat. Pasalnya, bukan hanya harta yang dipertaruhkan tapi rasa malu dan kecewa juga sedang menghantui hati para caleg yang kalah dalam pertarungan politik 9 April silam.
Direkayasa

Secara terpisah, Sekjen DPP Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan ia tidak tahu mengenai foto seorang caleg yang tengah bermesraan dengan sejumlah perempuan. Menurut Marzuki, foto itu hanya direkayasa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

”Wah, kalau foto orang lain buat apa saya lihat. Kecuali itu foto saya. Dan yang pasti, itu foto hasil rekayasa saja,” ujar Marzuki kepada Warta Kota, Minggu (12/4).

Bagaimana jika pria di foto itu caleg Partai Demokrat? Marzuki mengatakan, penyebaran foto yang diklaim foto seorang caleg itu hanya ulah orang iseng dan tidak etis. ”Hanya untuk menjelek-jelekkan saja,” ujarnya.

”Ya belum tentu dari partai kami. Sekarang ini posisi Partai Demokrat belum menang. Banyak juga suara Partai Demokrat yang dicurangi,” tambahnya.

Akan diteliti

Pakar telematika Roy Suryo yang juga caleg Partai Demokrat mengaku akan meneliti foto-foto syur tersebut untuk mengetahui apakah foto itu benar seorang caleg dari partainya atau bukan. Namun, sampai berita ini diturunkan, semalam pukul 23.30, Roy belum dapat menanggapinya secara detail.

”Maaf, Mas, saya kebetulan sejak jam 19.00-an tadi masih ada acara tasyakuran di Jogja sehingga belum sempat buka internet. Coba nanti malam. Terima kasih,” tulis Roy Suryo melalui pesan singkat (SMS)-nya yang dikirim ke Warta Kota.

Sebelumnya dalam percakapan awal mengenai foto-foto mesum ini, Roy Suryo juga mengatakan ada kemungkinan foto-foto tersebut hasil rekayasa. Sedangkan penyebaran foto tersebut merupakan kampanye hitam guna menjatuhkan partainya. ”Yah, nanti saya teliti dulu ya, benar atau tidaknya,” katanya.

Sementara itu, caleg JD yang tertangkap petugas Satpol PP bersama seorang perempuan di Hotel Citra, Gorontalo, Senin (6/4) pekan lalu akan dipecat dari Partai Golkar.

”Selain dipecat dari keanggotaan partai, kami juga akan membatalkan pencalonannya sebagai caleg Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo Adhan Dambea.

Dia menegaskan, partai yang dipimpinnya dipermalukan dengan ulah JD yang kini juga sedang menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Gorontalo itu. ”Ini benar-benar memalukan, selain dia anggota DPRD, dia juga caleg yang akan dipilih oleh rakyat kembali. Wakil rakyat seperti ini tak pantas untuk dipilih lagi,” ujarnya.

Adhan juga telah meminta Ketua DPRD Kota Gorontalo untuk mengganti JD sebagai Ketua Komisi A. JD tertangkap basah sedang tidur di sebuah kamar hotel kelas melati bersama seorang perempuan berinisial IK (23) yang sempat melarikan diri sebelum petugas Satpol PP menggeledah kamar.

Caleg stress

Di Kabupaten Garut, Jabar, ada indikasi kuat beberapa caleg mengalami stres berat. Bahkan, sempat terjadi dua caleg dari dua parpol berbeda marah besar sambil berteriak menghujat tim suksesnya.

Hal itu terjadi setelah keduanya diindikasikan telah menebar uang sebelum pemungutan suara pada salah satu TPS di wilayah Kecamatan Wanaraja, Garut. Namun, setelah dilakukan penghitungan suara, hasil sementara menunjukkan keok atau kalah telak sehingga sempat ditenangkan sekaligus diamankan pada Polsek setempat. Namun, kini telah dilepaskan kembali ke alam bebas.

Selain itu, terdapat salah seorang caleg perempuan dari parpol tertentu yang mendadak meninggal dunia setelah mengetahui hasil perolehan suara sementara bahwa dirinya kalah telak.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Dadang Sudrajat, menyatakan, hendaknya seluruh caleg dari parpol mana pun bisa bersabar karena hingga kini masih berlangsung rekapitulasi penghitungan suara.

Kalau para caleg yang stres itu awalnya tidak berpengalaman berorganisasi, kemungkinan tidak mempunyai jiwa keikhlasan dalam perjuangan. Diduga mereka hanya mengejar ambisi dan harta.

Harta yang mereka keluarkan saat kampanye harus balik modal kalau sudah duduk di dewan.
Kemarin, sejumlah caleg untuk DPR dan DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai stres setelah mengetahui tidak terpilih. Padahal, puluhan bahkan ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan untuk kegiatan sosialisasi maupun pengadaan atribut pada masa kampanye.
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/13/06410273/caleg.koleksi.wanita.cantik

Operasional PPS Cilacap

My Photo

My Video's

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes