Pembangunan Prasarana Pengolahan Ikan di PPS Cilacap

        Pembangunan prasarana pengolahan hasil perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap guna menampung para pengguna jasa di wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, untuk mengolah ataupun menjemur serta menyimpan.
Pembangunan prasarana tersebut di laksanakan oleh CV.Suhada Cilacap, direncanakan selama 135 hari kalender, dimulai sejak 07/07/2010 sampai dengan 18/11/2010 dengan biaya dari ABPN sebesar Rp.482.155.000,-
Pembangunan prasarana pengolahan dan tempat penjemuran ikan tersebut berada di kawasan industri PPS Cilacap sebelah timur, dengan cara pembangunan yang bertahap. Untuk tahun ini pembangunan tempat pengolahan / kios sebanyak 4 (empat) kopel dengan ukuran perkopel 5x6 M²,  sedangkan MCK berukuran 6x3,5 M² serta areal parkir seluas 869 M² dan saluran air kotor (115,2 M¹), saluran air hujan (106 M').
Keadaan tanah yang merupakan bekas pembuangan puing-puing serta cuaca yang tidak menentu merupakan kendala yang dihadapi pada pembangunan tersebut, sehingga pekerjaan lembur harus ditempuh guna menanggulangi masalah tersebut. (cs)

Pengerukan Kolam dan Alur pelayaran PPS Cilacap 2010

Pengerukan Kolam dan alur pelayaran di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap bertujuan guna memperlancar kegiatan operasional dan lalu lintas kapal perikanan yang keluar,masuk dan bersandar di PPS Cilacap.
Pengerukan Kolam lama dan baru serta alur pelayaran di PPS Cilacap direncanakan selama 120 hari kalender yang dimulai 08/07/2010 sampai 04/11/2010, dengan biaya dari APBN sebesar Rp.1.605.000.000,-.
Kontraktor pengerukan tersebut di laksanakan oleh PT.Indira Karya Cilacap dengan menggunakan excavator di atas tonton dan tonton tampung Pengerukan sedimentasi  kolam berupa pasir dan lumpur tersebut  akan diangkat ke daratan sebanyak 29.639,78 Meter kubik. Dengan ke dalaman pengerukan rata-rata –2,5 LWS.
Sedimentasi yang terlalu padat/keras serta kondisi cuaca yang tidak menentu merupakan suatu kendala dan tantangan bagi kontraktor tersebut, hingga para pekerja diwjibkan untuk bekerja secara lembur.(cs)

Study Banding dari PPN Kejawanan

Dalam rangka peningkatan Sumberdaya manusia serta memperluas wawasan pengetahuan dalam upaya peningkatan Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Keselamatan kerja yang terkait kegiatan K5, Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon melakukan study banding di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Kamis (11/11/2010).
              Kegiatan study banding tersebut diikuti oleh tujuh (7) orang pegawai dari Subbag Tata Usaha Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon yang diambut oleh Kepala Bagian Tata Usaha ‘Drs. Eno Sandy Prayitno, MM serta didampingi oleh Kepala Sub bagian Umum ‘Eko Yuliani, A.Pi di ruang pertemuan kantor Pelabuhan Perikanan Samudera CIlacap.
Beberapa hal dibicarakan diruang tersebut, terutama yang menyangkut tentang K5 serta sekilas tentang Operasional dan Kegiatan di PPS Cilacap.
Tidak hanya itu saja, Pelaksana dari PPN Kejawanan Cirebon juga meninjau langsung kelapangan (Wilayah PPS Cilacap) yaitu, TPI, Dermaga serta areal PPS Cilacap. (cs)

Kunjungan Biro Kepegawaian

Kunjungan dari Biro Kepegawaian Kementerian Kelautan dan Perikanan ‘……..dan….’ dalam rangka Penghimpunan Tata Naskah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (11/11/2010)
              Kepala Bagian Tata Usaha ‘Drs. Eno Sandy Prayitno,MM’ didampingi Eko Yuliani, A.Pi selaku Kepala Sub Bagian Umum menyambut kedatangan dari biro kepegawaian tersebut di ruang  tata usaha.
Usai beramah tamah dengan Kepala Bagian Tata Usaha, ‘………’ tampak saling bertanya jawab dengan ‘Nasam’ petugas /pelaksana tata naskah di PPS Cilacap mengenai kearsipan dan persuratan.
Selanjutnya beliau menjelaskan tentang ujian dinas (PI) dan DIKLATPIM untuk Pejabat Eselon di PPS Cilacap yang belum mengikuti Diklat agar diusulkan mengikuti Diklat tersebut. (cs)

Sosialisasi Balai Pengkajian Dinamika Pantai di PPS Cilacap

Dalam Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Rancang Bangun Rekayasa Struktur Pantai, BPDP - BPPT Yogyakarta mengadakan Sosialisasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Kamis (11/11/2010).  Sosialisasi tentang lapis lindung (Armor Layer) untuk bangunan pengaman pantai atau bangunan pelabuhan tersebut dipimpin oleh Ir. Zuhdan Jauzi, MEng beserta tim dari BPPT Yogyakarta. Acara tersebut di buka oleh ‘Drs. Eno Sandy Prayitno, MM’ selaku Kepala Bagian Tata Usaha yang mewakili Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, dan didampingi oleh Kepala Bidang Tata Operasional ‘A.Hardono Usodo, A.Pi, MM, serta dihadiri oleh para Pejabat Struktural dan beberapa staf dari PPS Cilacap.

Ir. Zuhdan Jauzi, M.Eng menjelaskan tentang, ‘bangunan pantai seperti pelabuhan, dermaga, causeway, revetment, turap, jetty, breakwater, tembok atau tanggul laut  sering menggunakan material jenis batu, beton atau pasangan dari batu kali. Secara umum tipe tanggul/tembok laut ada dua (2) macam yang mana penggolongan tersebut didasarkan pada kedapan dari bangunan, yaitu tembok/tanggul laut tipe massif (monolit) dan tembok/tanggul laut tipe tidak massif.’
Lebih lanjut perekayasa madya dari BPPT tersebut mengatakan bahwa, ‘kontruksi tumpukan batu untuk tembok laut mempunyai banyak keuntungan, diantaranya dapat meredam energy gelombang,  tidak membutuhkan kondisi tanah dasar yang prima, konstruksi relative murah, dan pembangunan relative mudah.’
 Tembok/dinding laut yang banyak dipergunakan di Indonesia khususnya wilayahJawa (Cilacap) merupakan dinding laut tipe tidak masiff dan beberapa tipe masiff dengan menggunakan lapis lindung (armor layer) seperti kubus, tetrapot, dolos dan ajack, yang kesemuanya itu merupakan hak paten dari luar negeri, sehingga pada waktu penggunaan tersebut harus membayar royalty ungkap Ir. Zuhdan Jauzi, MEng.
Sosialisasi dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai tersebut memperkenalkan tentang desain dan perekaysaan diamond-loc (bentuk baru unit amor). Secara engineering, diamond-loc berorientasi kepada sifat saling mengunci antar unit, lapis tunggal dan penempatannya secara acak. Diamond-loc diharapkan  memiliki performance yang tinggi  secara teknis dan ekonomis, sehingga dapat diterima pemerintah dan masyarakat untuk diaplikasikan di Indonesia. (cs)

Operasional PPS Cilacap

My Photo

My Video's

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes