Semasa hidup Bung Karno tidak senang didewa-dewakan. Hal ini diungkapkan Bung Karno ketika melihat ada gejala yang menuju kepada pendewaan dirinya. “…Saya menghindari segala pendewaan persoon, saya tidak mau didewa-dewakan. Pendewaan seorang pemimpin, pendewaan seorang pemuka adalah satu hal yang salah...” Bung Karno justru merasa dirinya adalah abdi daripada rakyat. Tanpa rakyat Bung Karno bukan apa-apa. Itulah sebabnya mengapa Bung Karno berwasiat, agar kelak bila meninggal dunia di atas batu nisan ditulis kata-kata sederhana: Di sini Beristirahat Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
sumber
No Response to "PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA"
Posting Komentar