Dalam Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Rancang Bangun Rekayasa Struktur Pantai, BPDP - BPPT Yogyakarta mengadakan Sosialisasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Kamis (11/11/2010). Sosialisasi tentang lapis lindung (Armor Layer) untuk bangunan pengaman pantai atau bangunan pelabuhan tersebut dipimpin oleh Ir. Zuhdan Jauzi, MEng beserta tim dari BPPT Yogyakarta. Acara tersebut di buka oleh ‘Drs. Eno Sandy Prayitno, MM’ selaku Kepala Bagian Tata Usaha yang mewakili Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, dan didampingi oleh Kepala Bidang Tata Operasional ‘A.Hardono Usodo, A.Pi, MM, serta dihadiri oleh para Pejabat Struktural dan beberapa staf dari PPS Cilacap.
Ir. Zuhdan Jauzi, M.Eng menjelaskan tentang, ‘bangunan pantai seperti pelabuhan, dermaga, causeway, revetment, turap, jetty, breakwater, tembok atau tanggul laut sering menggunakan material jenis batu, beton atau pasangan dari batu kali. Secara umum tipe tanggul/tembok laut ada dua (2) macam yang mana penggolongan tersebut didasarkan pada kedapan dari bangunan, yaitu tembok/tanggul laut tipe massif (monolit) dan tembok/tanggul laut tipe tidak massif.’
Lebih lanjut perekayasa madya dari BPPT tersebut mengatakan bahwa, ‘kontruksi tumpukan batu untuk tembok laut mempunyai banyak keuntungan, diantaranya dapat meredam energy gelombang, tidak membutuhkan kondisi tanah dasar yang prima, konstruksi relative murah, dan pembangunan relative mudah.’
Sosialisasi dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai tersebut memperkenalkan tentang desain dan perekaysaan diamond-loc (bentuk baru unit amor). Secara engineering, diamond-loc berorientasi kepada sifat saling mengunci antar unit, lapis tunggal dan penempatannya secara acak. Diamond-loc diharapkan memiliki performance yang tinggi secara teknis dan ekonomis, sehingga dapat diterima pemerintah dan masyarakat untuk diaplikasikan di Indonesia. (cs)
No Response to "Sosialisasi Balai Pengkajian Dinamika Pantai di PPS Cilacap"
Posting Komentar