Kurang Tidur=Berat Badan Turun? Salah!

Buat yang ingin memiliki tubuh ramping, Anda tak hanya perlu mengawasi makanan yang anda makan saja. Anda juga perlu mengawasi tidur anda. Penelitian baru mengungkapkan kurang tidur meningkatkan kadar hormon yang menyebabkan rasa lapar, seperti dikutip dari Daily Mail. Mereka yang cukup tidur di malam hari, kehilangan lemak dua kali lebih banyak daripada mereka yang kurang tidur.

Para peneliti melacak turunnya berat badan pada sepuluh relawan yang menghabiskan empat minggu di laboratorium. Mereka semua menjalani diet rendah kalori. Selama satu minggu pertama, para relawan diperbolehkan tidur selama delapan setengah jam semalam. Yang kedua tidur mereka dibatasi selama lima setengah jam semalam. Mereka menghabiskan hari-hari mereka melakukan kegiatan mirip pekerjaan rumah atau kantor atau kegiatan waktu senggang.

Pada akhir uji coba, para peneliti menemukan bahwa para relawan kehilangan jumlah berat badan yang setara. Tetapi perbandingan kehilangan lemak lebih tinggi dengan tidur cukup selama dua minggu.

Rata-rata berat badan berkurang 3 kg selama 14 hari. Selama minggu-minggu tidur cukup, para relawan kehilangan kira-kira 1 kg lemak dan 1 kg  fat-free body mass,  kebanyakan protein. Selama masa tidur singkat, peserta kehilangan rata-rata 0.5 kg lemak dan 2 kg  fat-free body mass. 

Penelitian dipimpin oleh Plamen Penev, asisten profesor ilmu kedokteran di Universitas Chicago. Penemuan ini akan dipublikasikan dalam  Annals of Internal Medicine.  "Memotong durasi tidur, perilaku yang umum dalam masyarakat modern, tampak sebagai upaya kompromi untuk menghilangkan lemak melalui diet," kata Penev.

Penelitian itu menemukan bahwa mereka juga memproduksi hormon  ghrelin  kadar tinggi saat kurang tidur. Hormon itu memicu rasa lapar.
sumber

No Response to "Kurang Tidur=Berat Badan Turun? Salah!"

Posting Komentar

Operasional PPS Cilacap

My Photo

My Video's

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes