JAKARTA-Pemerintah akan membangun Museum Kelautan senilai USD 200 juta di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Itu setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad melihat kondisi museum di Penjaringan. Jakarta Utara, yang tidak menggambarkan Indonesia sebagai negara bahari. "Pemerintah saat ini tidak punya dana, jadi kami akan bekerja sama dengan pemerintah China," ujar Fadel di kantornya, Jakarta, kemarin.
Fadel mengatakan, museum di Pasar Dean, Penjaringan, Jakut, tidak memperlihatkan kalau Indonesia merupakan negara maritim.
Tidak ada miniaturyang bisa dibanggakan. Akhirnya, pria asal Ternate tersebut berkeinginan membangun Museum Bahari di TMH dengan membidik lahan seluas 6000 meter persegi.
Pembangunan museum kelautan ini tidak menggunakan dana APBN melainkan bantuan pemerintah Tionghoa. Fadel akan mengirim tim advance bulan depan untuk bicara teknis. Mantan orang nomor satu di Grontalo tersebut mengaku akah memimpin pemljangunan museum kelautan tersebut, (nel)
Fadel mengatakan, museum di Pasar Dean, Penjaringan, Jakut, tidak memperlihatkan kalau Indonesia merupakan negara maritim.
Tidak ada miniaturyang bisa dibanggakan. Akhirnya, pria asal Ternate tersebut berkeinginan membangun Museum Bahari di TMH dengan membidik lahan seluas 6000 meter persegi.
Pembangunan museum kelautan ini tidak menggunakan dana APBN melainkan bantuan pemerintah Tionghoa. Fadel akan mengirim tim advance bulan depan untuk bicara teknis. Mantan orang nomor satu di Grontalo tersebut mengaku akah memimpin pemljangunan museum kelautan tersebut, (nel)
Sumber : Indo Pos 06 Juli 2010,hal.3
1 Response to "USD 200 Juta untuk Museum Bahari di TMII"
wah baus sekali kalo ada museum bahari
Posting Komentar